Peserta dalam Tokyo Marathon, saat melakukan start. Instagram: Tokyo Marathon Foundation

Kesuksesan Tokyo Marathon 2024 berhasil mencuri perhatian banyak pihak. Salah satunya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno. Menurutnya, Tokyo Marathon bisa menjadi inspirasi dan tolok ukur kegiatan sport tourism di Indonesia. Dengan tujuan menarik wisatawan mancanegara. 

Digelar sejak 2007, Tokyo Marathon memang disebut sebagai salah satu event maraton paling bergengsi di dunia. Bahkan di tahun 2024, Tokyo Marathon berhasil menarik 38 ribu peserta dari seluruh dunia. 

Baca Juga: Mengenal Enam Event Lari Marathon dalam World Marathon Majors

“Indonesia ingin belajar dari Jepang atas keberhasilan Tokyo Marathon 2024 yang merupakan salah satu olahraga pariwisata terbaik di dunia,” kata Sandiaga Uno, dilansir dari Antara, pada Rabu, 6 Maret 2024. 

Sandiaga Uno merupakan peserta dalam ajang yang digelar pada Minggu, 3 Maret 2024 tersebut. Ia menyebut bahwa keikutsertaannya di Tokyo Marathon 2024 bukan sekadar berpartisipasi. Melainkan juga untuk belajar lebih jauh tentang penyelenggaraan salah satu dari enam kompetisi lari berlisensi World Marathon Majors itu.

Baca Juga: Berapakah Waktu Ideal untuk Mencapai Finish dalam Lari Maraton?

Selain Sandiaga, pelari nasional jarak jauh Robi Syanturi, artis ternama Indonesia seperti Yuki Kato, Yura Yunita dan Raffi Ahmad turut menjadi bagian dalam ajang tersebut. 

Sport tourism merupakan salah satu pasar di sektor pariwisata yang terus tumbuh terutama pasca Pandemi. Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), wisata olahraga menyumbang sekitar 10 persen terhadap belanja pariwisata global. Angka ini diperkirakan terus tumbuh hingga 17,5 persen dari tahun 2023 hingga 2030.

Baca Juga: Cara Mengikuti Enam Event Lari Marathon dalam World Marathon Majors

Potensi sport tourism di Indonesia pada 2024 diperkirakan bisa mencapai Rp 19 triliun. Hal ini didukung oleh potensi alam yang indah, kontur alam yang bervariasi, serta wilayah yang luas dan ragam budaya masyarakat. Faktor-faktor tersebut menurut Kemenparekraf juga menjadikan Indonesia sangat tepat dalam penyelenggaraan event-event olahraga.

“Semangat ini harus kita bawa kembali ke Tanah Air untuk mendukung kegiatan sport tourism, menghadirkan penyelenggaraan olahraga yang berkualitas, yang mampu menarik banyak wisatawan mancanegara,” kata Sandiaga.

Baca Juga: 7 Kesalahan yang Wajib Dihindari dalam Lari Maraton

Melalui program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan waktu, Sandiaga mengharapkan wisata berbasis olahraga mampu membangkitkan perekonomian nasional.

“Itulah yang tegas kami dorong, karena melalui sport tourism, kita dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru. Seperti saat MotoGP di Mandalika lalu, 35.000-45.000 lapangan kerja tercipta bukan hanya di Lombok saja, tapi secara nasional,” ujar Sandiaga.

  RELATED ARTICLES