Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik 2025 resmi digelar pada 29 Agustus hingga 4 September di Stadion Sriwedari, Solo. Namun, pembukaan ajang tahunan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) ini baru dihelat pada Sabtu, 30 Agustus 2025.
Kejurnas tahun ini mempertandingkan tiga kelompok usia, yakni Senior, U-20 (Junior), dan U-18. Khusus kategori U-18 bersifat terbuka (Open Championship), di mana PB PASI turut mengundang beberapa negara untuk berpartisipasi, seperti Thailand, Singapura, Filipina, Timor Leste, hingga Jepang — yang untuk pertama kalinya ikut ambil bagian di ajang ini.
Sebanyak 119 nomor akan dipertandingkan, dengan ribuan atlet dari berbagai daerah siap bersaing menjadi yang terbaik.
"Kejuaraan Nasional Atletik adalah program wajib dan program tahunan PB PASI. Tahun ini kita bersyukur dapat menyelenggarakannya di kota bersejarah, kota kelahiran PON, yaitu Solo atau Surakarta," ujar Sekretaris Umum PB PASI, Tigor M. Tanjung.
Baca Juga: Berdampak Positif, Menpora-Komisi X Janji Perjuangkan Eksistensi SAC Indonesia
Yang membuat Kejurnas Atletik 2025 semakin spesial adalah statusnya yang telah terdaftar dalam World Athletics Global Calendar dan berlabel World Rankings Competition. Dengan demikian, hasil yang diraih para atlet bisa digunakan untuk mengumpulkan poin, sekaligus membuka peluang lebih besar tampil di kejuaraan internasional bergengsi.
"Kejuaraan nasional selalu memiliki makna strategis karena menjadi puncak kompetisi atletik di seluruh Indonesia. Kami berharap tercipta prestasi-prestasi tertinggi dari para atlet kebanggaan kita dari seluruh provinsi," imbuh Tigor.
Di sisi lain, Luhut Binsar Pandjaitan resmi terpilih kembali sebagai Ketua Umum PB PASI periode 2025–2029 dalam Kongres PASI yang digelar di Solo.
Dalam sambutannya, Luhut menyampaikan mimpi besar untuk membawa atletik Indonesia diperhitungkan di kancah dunia.
“Tugas kali ini bukan sekadar melanjutkan capaian sebelumnya, tetapi membawa atletik Indonesia naik ke level yang lebih tinggi. SEA Games sudah tidak cukup dijadikan target. Tantangan berikutnya adalah Asian Games,” tegasnya.
Langkah besar tersebut akan ditempuh melalui berbagai program pembinaan, salah satunya menghadirkan wadah bagi atlet-atlet muda melalui SAC Indonesia.
SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik terbesar di Tanah Air hasil kolaborasi PB PASI dan DBL Indonesia. Ajang ini telah memasuki musim ketiganya sejak pertama kali digelar pada 2022, sukses menggaet puluhan ribu atlet pelajar dari ribuan sekolah di seluruh penjuru Indonesia. (*)