World Athletics

Lempar cakram merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik yang cara kerjanya melempar sebuah benda berbentuk piringan sejauh mungkin. Dalam atletik, lempar cakram termasuk dalam kategori nomor lempar. Olahraga lempar cakram dapat diikuti oleh atlet pria dan wanita. 

Sama seperti nomor lain di cabang olahraga atletik, lempar cakram juga dikompetisikan dalam skala internasional. Termasuk Olimpiade, World Athletics dan SEA Games. Dalam hal ini, cakram yang digunakan terbuat dari kayu, plastik, fiberglass atau logam dengan bentuk melingkar berdiameter 16-22 centimeter. Berat cakram adalah 2 kilogram untuk pria dan 1 kilogram untuk wanita.

Meskipun lempar cakram diperlombakan dalam berbagai kejuaraan tingkat internasional, olahraga ini belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Terutama di kalangan pelajar. Namun, lempar cakram masuk dalam program kompetisi dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).

Sejarah Singkat Lempar Cakram

Olahraga lempar cakram menjadi salah satu warisan dari Olimpiade Kuno. Menurut laman resmi Olympics, lempar cakram menjadi bagian dari kompetisi pentathlon di masa Yunani kuno. Tepatnya pada 708 SM. Sebagai informasi, pentathlon merupakan lima olahraga yang digabung menjadi satu kesatuan. Dalam hal ini ada lari, lompat jauh, lempar cakram, lempar lembing dan gulat. 

Lempar cakram kemudian ditemukan kembali oleh Christian Georg Kohlrausch dan murid-muridnya pada 1870-an. Lempar cakram putra menjadi bagian dari Olimpiade pada edisi pertama di Athena pada 1896. Disusul dengan perlombaan lempar cakram putri diikutsertakan di Amsterdam 1928.

Baca Juga: Mengenal Gaya dalam Lempar Cakram dan Cara untuk Melakukannya

Teknik Dasar dalam Melakukan Lempar Cakram

- Cara Memegang

Teknik melempar cakram sangat berbeda dengan nomor lempar yang lain. Untuk memegang cakram, atlet harus merentangkan jari mereka dan mengelilingi cakram dengan bagian buku jari pertama masing-masing jari di tepi untuk memegangnya. Jari telunjuk harus sejajar dengan pergelangan tangan pelempar, sedangkan ibu jari dikeluarkan dari cengkeraman dan digunakan untuk keseimbangan.

- Rotasi

Rotasi adalah bagian yang paling penting dalam teknik dasar lempar cakram namun juga paling sulit dari lemparan cakram.

1. Posisikan tubuh menghadap ke belakang dari arah target untuk sikap awal. Berdirilah dengan kaki untuk bersiap-siap, kemudian rentangkan kaki sedikit lebih lebar dari lebar bahu dan tekuklah kaki sedikit.

2. Langkah selanjutnya dalam rotasi adalah ayunkan satu atau dua ayunan bolak-balik tanpa gerakan kaki. Gerakan ini membantu membangun ritme gerak kaki saat kalian melakukan putaran sebelum melempar.

3. Setelah itu, bawa lengan pelempar ke belakang bahu kanan sejauh mungkin, dengan tangan yang tidak melempar ke arah yang berlawanan.

4. Selanjutnya, mulailah melakukan pivot pada cakram dengan kaki kiri, sambil mengayunkan bahu ke kiri secara bersamaan. Lalu, angkat kaki kanan dari tanah dan lakukan gerakan untuk siap melempar.

5. Saat menghadap ke arah sasaran, atlet harus melompat dan menghentakkan kaki kiri untuk mendarat dengan kaki kanan di tengah lingkaran.

6. Kaki kiri akan mengikuti kaki kanan saat belokan selesai dan harus berakhir tepat di depan kaki kanan. Kaki kiri harus diarahkan ke arah lemparan agar saat kalian menghadap ke arah sasaran, kalian sudah siap melepaskan cakram.

Meskipun atlet menyelesaikan satu setengah putaran atau lebih banyak putaran setelah lemparan, pastikan atlet selalu bergerak ke arah target. Rotasinya memang rumit. Memutar tubuh dengan benar untuk memaksimalkan tenaga membutuhkan banyak latihan.

Baca Juga: 10 Rekor Dunia Lempar Cakram Terbaik dalam Sejarah

Teknik Dasar dalam Melepaskan Cakram

Setelah rotasi selesai, atlet harus melepaskan cakram dengan benar. Rotasi akan membuat gerakan berputar searah jarum jam pada cakram saat terlepas dari tangan. Dengan meremasnya dari tangan, atlet harus mengikuti gaya sentrifugal yang berasal dari gerakan memutar tubuh dan mendorong cakram menjauh. 

Lempar cakram memang salah satu olahraga yang sulit untuk dikuasai, bahkan untuk atlet lintasan dan lapangan yang sangat berpengalaman. Namun, dengan teknik yang tepat dan banyak latihan, siapapun bisa menjadi pelempar cakram yang hebat.

Baca Juga: Mengenal 4 Tahapan dalam Lempar Cakram

Aturan dalam Lempar Cakram

Pelempar cakram tidak diperbolehkan menyentuh bagian atas tepi lingkaran lempar, tetapi dapat menyentuh tepi bagian dalamnya. Para atlet juga dilarang menyentuh tanah di luar lingkaran. Jika atlet melewati lingkaran sebelum cakram mendarat di tanah, maka itu dianggap lemparan gagal.

Ada juga batas tertentu yang ditandai untuk mendaratkan cakram. Jika mendarat di luar batas yang ditentukan maka lemparan dianggap tidak sah. Secara umum, setiap atlet diberikan tiga kali kesempatan dalam perlombaan lempar cakram untuk mencatatkan lemparan terbaik mereka.

Pengukuran hasil lempar cakram dilakukan dari titik pertama tempat cakram menyentuh tanah ke bagian dalam busur lingkaran lempar. 

Spesifikasi Lapangan Lempar Cakram 

Salah satu hal menarik dalam olahraga lempar cakram adalah ditambahkannya jaring-jaring penutup yang ditempatkan di lingkaran lempar. Dengan tujuan untuk mengedepankan keselamatan penonton dari lempar cakram yang salah sasaran dan tidak menuju ke arah area yang sudah ditentukan. 

Jaring-jaring dari lapangan lempar cakram harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menahan cakram seberat hampir 2 kilogram yang muncul dengan kecepatan 25 meter/detik. Jaring-jaring juga harus dibuat khusus agar cakram tidak memantul ke arah atlet setelah menabrak.

Area atlet lempar cakram, termasuk jaring-jaringnya, dibuat dengan bentuk U dan salah satu sisinya terbuka untuk dilewati cakram. Pada titik terendah, ukuran netting point tersebut harus 4 meter dan menggunakan serat sintetis atau alami.

Dalam kompetisi modern, cakram harus dilempar dari lingkaran berdiameter 2,5 meter dan jatuh dalam sektor 40° yang ditandai di tanah dari pusat lingkaran.

Baca Juga: Cakram di Atletik Terbuat dari Apa? Berikut Penjelasannya!

Manfaat Lempar Cakram

Lempar cakram adalah cabang lari dan lapangan di mana seorang atlet melempar benda berat berbentuk cakram, yang disebut cakram, sejauh mungkin. Itu membutuhkan kekuatan, kekuatan, dan teknik, menjadikannya olahraga yang intens dan menuntut fisik. Namun, berpartisipasi dalam lempar cakram juga memiliki banyak manfaat kesehatan.

1. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular

Melakukan olahraga lempar cakram dapat meningkatkan kardiovaskular yang tinggi. Lempar cakram melibatkan lari cepat, melompat, dan memutar tubuh, yang dapat membantu meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru. Ini dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Meningkatkan Kekuatan dan Kekuatan Otot

Lempar cakram membutuhkan kekuatan di kaki, bahu, dan inti. Melempar cakram berulang kali dapat membantu meningkatkan kekuatan otot di area tersebut. Ini juga dapat meningkatkan komposisi tubuh secara keseluruhan dan meningkatkan metabolisme.

3. Meningkatkan Fleksibilitas dan Mobilitas

Lempar cakram melibatkan banyak rotasi dan gerakan tubuh bagian atas. Terutama lengan. Ini dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas di bahu, punggung, dan pinggul. Fleksibilitas dan mobilitas yang lebih baik dapat membantu mengurangi risiko cedera dan meningkatkan performa dalam olahraga dan aktivitas lainnya.

Baca Juga: Mengenal Peralatan yang Digunakan dalam Lempar Cakram

4. Meningkatkan Koordinasi dan Keseimbangan

Lemparan cakram membutuhkan koordinasi dan keseimbangan yang tepat untuk melakukan lemparan dengan benar. Mengikuti olahraga tersebut dapat membantu meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.

5. Mengurangi Stres dan Meningkatkan Kesehatan Mental

Melakukan olahraga apapun bisa menjadi cara yang tepat untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Olahraga lempar cakram dapat memberikan jalan keluar untuk tingkat stres yang tinggi  dan memungkinkan seseorang untuk fokus pada saat ini. Itu juga dapat memberikan rasa pencapaian dan meningkatkan rasa percaya diri. (*) 

  RELATED ARTICLES