Olympics

Lompat galah merupakan salah satu nomor perlombaan dalam cabang olahraga atletik. Dalam lompat galah, atlet harus menggunakan bantuan tongkat untuk dapat melewati ketinggian mistar yang telah ditetapkan. Atlet yang berhasil melakukan lompat galah paling tinggi dia adalah pemenangnya. 

Lompat galah menjadi salah satu perlombaan dan program wajib yang terdaftar di bawah program Olimpiade. Secara rutin, lompat galah diselenggarakan dalam jadwal perlombaan resmi World Athletics. Juga jajaran perlombaan atletik tingkat dunia lainnya. Misalnya, Diamond League atau seri Grand Prix. 

Lompat galah menjadi bagian dari nomor lapangan. Perlombaan ini merupakan salah satu dari dua lompatan vertikal (yang lain adalah lompat tinggi). Menurut laman World Athletics, lompat galah adalah disiplin olahraga yang memacu adrenalin tinggi.

Baca Juga: Mengenal Atletik: Pengertian, Sejarah dan Jenis Nomor

Sejarah Lompat Galah

Menurut laman resmi World Athletics, lompat galah berasal dari setidaknya abad ke-16 dan ada juga bukti olahraga itu dipraktikkan di Yunani Kuno.

Dalam olahraga modern, permainan lompat galah mulai dikenal di Jerman pada tahun 1850-an. Saat itu, lompat galah diadopsi oleh asosiasi senam Jerman. Sementara itu, kontes lompat galah dengan tiang kayu atau hickory dengan tiang besi baru diadakan di wilayah Lake District di Inggris beberapa tahun kemudian.

Penggunaan galah dari tongkat bambu tercatat pertama kali pada tahun 1857. Pelompat galah elit mulai menggunakan galah yang terbuat dari baja pada tahun 1940-an. Fiberglass fleksibel dan serat karbon baru mulai digunakan secara luas pada akhir 1950-an.

Lompat galah putra telah diadakan di setiap perlombaan Olimpiade modern. AS dan negara-negara Eropa bersaing ketat dalam olahraga ini. AS memenangkan setiap gelar Olimpiade dari tahun 1896 hingga 1968. Sementara itu, lompat galah wanita baru debut di Olimpiade pada 2000 yang dimenangkan oleh Stacy Dragila dengan meraih emas.

Baca Juga: 7 Pemegang Rekor Lompat Galah Tertinggi dalam Sejarah

Teknik dalam Melakukan Lompat Galah

Setiap atlet wajib melompati palang horizontal sepanjang 4,5 meter dengan berlari di sepanjang landasan pacu. Para atlet harus berusaha untuk mencapai ketinggian maksimal tanpa menjatuhkan palang ke tanah. Teknik lompat galah terdiri dari beberapa fase. Yakni approach run, plant and take-off, penetration, stretch turn bar clearance dan landing.

Baca Juga: Teknik Dasar dalam Lompat Galah

1. Awalan (Approach Run)

Sebelum melakukan awalan berlari, pastikan setiap atlet telah terlatih untuk memegang tongkat galah dengan benar. Atlet harus melakukan ancang-ancang dalam posisi tangan kanan memegang galah di atas bahu. Selain itu, atlet juga wajib menentukan jarak tempuh awalan berlari. Ini menentukan kapan atlet harus mengeluarkan kecepatan maksimumnya sebelum berlari. 

Setelah posisi tubuh telah siap, atlet harus lari sekuat tenaga ke arah mistar lompat. Pandangan atlet harus tetap fokus, namun proses berlari juga tidak diperbolehkan keluar dari lintasan. Kemudian, atlet harus siap memindahkan dorongan berlari ke posisi melompat. 

2. Menancapkan Galah dan Lepas Landas (Plant and Take Off)

Proses menancapkan galah ke tanah merupakan momen penting. Atlet harus menjaga kepalanya tetap menghadap ke atas, bukan ke bawah. Karena dalam gerakan atletik, tubuh mengikuti kepala. Kedua tangan harus mendorong tiang ke atas bahu, dengan telapak tangan membantu dorongan ke atas.

Kemudian, atlet harus mendorong tubuhnya naik bersamaan kaki lepas landas. Posisi kaki lepas landas berbeda untuk masing-masing atlet, namun posisi underneath top hand adalah yang paling sering digunakan.

3. Bertumpu pada Galah (Penetration)

Setelah tertancap, atlet harus melakukan dua gerakan yakni push-pull dan pull-swing. Tangan atlet yang berada di bawah tetap menekan tongkat, sementara tangan yang berada di atas menarik ujung galah ke bawah. Jangan lupa untuk mengayunkan tubuh ke depan, sedangkan di belakang pastikan tangan bawah yang menekuk. Urutan momentum ini harus dilakukan dengan benar. 

4. Putar Arah Tubuh dan Lewati Mistar

Setelah memastikan tubuh berada di ketinggian yang baik, melewati mistar, posisikan tubuh untuk menghadap langsung ke arah mistar. Pastikan tubuh untuk tidak menyentuh mistar. Di saat yang bersamaan, lepaskan tiang dan biarkan terjatuh di sisi mistar sebelumnya. 

5. Landing

Terakhir, biarkan tubuh terjatuh di area pendaratan. Saat terjatuh, posisikan tubuh dengan baik. Usahakan tidak ada anggota tubuh yang tertekuk atau tertindih. Ini bertujuan agar tubuh terhindar dari cedera. 

Baca Juga: Mengenal Armand "Mondo" Duplantis, Pelompat Galah Terbaik dalam Sejarah

Peraturan dalam Lompat Galah

Lompat galah merupakan salah satu perlombaan atletik yang menuntut kecepatan, kekuatan, kekuatan, ketangkasan, dan keterampilan senam. Di kejuaraan besar, formatnya biasanya berupa babak kualifikasi yang diikuti dengan final.

Semua atlet memiliki tiga kesempatan dalam setiap ketinggian yang dipasang. Jika dalam satu kesempatan atlet mampu melewatinya, atlet bisa melanjutkan atau menaikkan level ke ketinggian lain meskipun belum menyelesaikan tiga kesempatan. Tiga kegagalan berturut-turut pada ketinggian yang sama, atau kombinasi ketinggian, menyebabkan tersingkirnya atlet.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Peralatan yang Dibutuhkan dalam Lompat Galah

Jika ada dua atlet berhasil melewati ketinggian yang sama, atlet yang memiliki kegagalan paling sedikit pada ketinggian tersebut adalah pemenangnya. Jika hasilnya masih imbang, pemenang akan dipilih dari atlet yang mengalami kegagalan paling sedikit di seluruh perlombaan. (*)

  RELATED ARTICLES