Bayanillah bersama Dan Nguyen, salah satu atlet junior tolak peluru Australia di WA Athletics Stadium

Banyak cerita menarik selama perjalanan Australia Tour juara Energen Champion SAC National Championship yang dimulai pada 28 Februari lalu. Salah satunya adalah pertemuan dengan atlet junior di Australia. Dalam ajang Athletics West Track and Field State Championship, para Champion SAC mengantongi kesempatan untuk menimba ilmu hingga tukar jersey dengan atlet setempat. 

Salah satunya adalah Bayanillah. Siswa SMAN 7 Cirebon itu mendapatkan pengalaman luar biasa selama berada di Perth, Western Australia. Bayan -panggilannya- juga berhasil menyabet medali perunggu dan menempati posisi ketiga di kompetisi tersebut. Kerennya lagi, lawan Bayan adalah jajaran atlet tolak peluru junior terbaik di Negeri Kanguru. 

Tak butuh waktu lama, Bayan langsung dekat dengan mereka. Bayan juga mengaku mempelajari teknik menolak peluru ketika para pesaingnya itu tampil. Salah satunya Dan Nguyen. Peraih medali perak di kategori yang sama dengan Bayan. 

“Kita tukeran baju juga. Yang ngajak awalnya dia. Saya pertamanya nggak mau, karena saya takut baju dia dipake, soalnya bagus banget. Tapi kata dia nggak apa-apa. Buat kenang-kenangan,” kata Bayan.

Baca Juga: Bayanillah Raih Podium di Athletics West State Track and Field Championships

Rupanya keberadaan Champion SAC di Australia menarik perhatian para pegiat atletik di sana. Apalagi, mereka berhasil membawa pulang tiga medali ke Indonesia, dalam kompetisi yang baru pertama kali mereka ikuti. Para Champion SAC mengaku interaksi mereka dapat menjadi pengalaman berkompetisi di luar negeri untuk kedepannya. 

“Kita jadi tahu. Oh begini berkompetisi di luar negeri itu. Oh begini berkomunikasi dengan para atlet yang sudah pro juga,” kata Dimas Tri Agung Pamungkas, salah satu skuad estafet dari MAN 2 Gresik. 

Rupanya, Dimas juga punya momen tukar jersey hingga foto bareng dengan atlet junior di Australia. Bahkan, Dimas tak ingin merasakan momen ini sendirian. Ia pun mengajak Rizki Edi Saputra dan Dihanis Arsita. 

“Kita posisinya mau balik. Terus mereka sudah nungguin kita. Katanya mau tukar jersey. Ya sudah kita ikutin aja. Padahal awalnya aku mau kasihkan bajuku yang lain. Soalnya baju Energen Champion yang biru itu senenganku. Yawis nggak apa-apa. Nanti ikut SAC lagi biar dapat lagi hahaha,” ungkap Dimas. 

Baca Juga: Skuad Champion SAC Latihan Bareng Mantan Atlet Nasional Australia

Para juara Champion SAC tak hanya punya kesempatan untuk mengikuti invitasi Athletics West Track and Field State Championship. Nantinya, mereka juga akan mengunjungi The University of Western Australia (UWA) dan Western Australia Institute of Sport (WAIS) untuk training camp dan mencoba fasilitas olahraga di sana. 

Energen Champion SAC Indonesia 2022 sukses menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang). Sejak akhir September hingga pertengahan Desember. (*)

  RELATED ARTICLES