Gaya Fosbury Flop yang digunakan dalam kejuaraan atletik dunia

Lompat tinggi adalah nomor dalam cabang olahraga atletik yang begitu memanjakan mata. Dalam lompat tinggi, seorang atlet diuji kemampuan dan keterampilannya untuk melompat setinggi mungkin. Untuk melakukan lompat tinggi, seorang atlet wajib mempunyai gaya yang diterapkan. 

Gaya dalam lompat tinggi dapat membantu atlet untuk mendapatkan catatan lompatan terbaiknya. Biasanya, setiap atlet memiliki masing-masing gaya yang melekat pada dirinya. Berikut adalah lima gaya dalam lompat tinggi. 

1. Gaya Gunting (Scissors)

Teknik gaya lompat tinggi gunting (Scissors) pertama kali digunakan oleh para pelompat selama abad ke-19. Ini adalah teknik pengantar yang sekarang umum digunakan oleh para atlet muda. Pasalnya, gaya lompat tinggi gunting tak begitu rumit sehingga mudah digunakan.

Untuk melakukan gaya gunting, para atlet wajib melakukan lari lurus sudut tiga puluh derajat ke arah depan. Kemudian, atlet wajib melewati mistar dengan meletakkan kaki terdekatnya di atas mistar yang diikuti kaki lainnya. Sehingga posisi kaki membentuk gunting ketika melompati mistar. Poin utama dari teknik gunting adalah para atlet mendarat dengan posisi berdiri di atas matras.

Baca Juga: Lompat Tinggi: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Gaya

2. Gaya Eastern Cut-off

Untuk melakukan gaya lompat tinggi eastern cut-off, atlet wajib memutar tubuh ke posisi horizontal ketika berada di puncak lompatan. Atlet wajib mengangkat bagian panggul lebih tinggi. Posisi ini juga harus lebih tinggi dari teknik gunting. 

Hal ini pada akhirnya menghasilkan bar clearance yang lebih tinggi. Satu-satunya kelemahan dari teknik ini adalah membutuhkan fleksibilitas yang luar biasa untuk lompatan yang lebih tinggi karena kerumitannya.

3. Gaya Guling Sisi (Western Roll)

Dalam gaya lompat tinggi western roll, atlet harus melakukan lompatan dengan kaki yang paling mendekati mistar dari sisinya sedemikian rupa sementara kaki lepas landas menyusul di bawah bagian tubuh lainnya. Teknik ini mungkin tak banyak meningkatkan keefektifan bar clearance bila dibandingkan dengan Eastern Cut-Off. Namun, gaya lompat tinggi western roll tak membutuhkan banyak fleksibilitas.

4. Gaya Straddle

Pada teknik ini, atlet wajib melewati mistar dengan menghadap ke bawah dan badan direntangkan sepanjang mistar. Dalam teknik straddle bagian kaki harus lebih rendah dari mistar pada puncak lompatan. Hal ini memungkinkan pinggul naik dapat memiliki posisi yang lebih tinggi dengan peningkatan efektivitas clearance bar.

Baca Juga: Dick Fosbury, Pencetus Fosbury Flop Dalam Lompat Tinggi

5. Gaya Fosbury Flop

Fosbury Flop merupakan gaya lompat tinggi paling populer. Jika kalian sering menyaksikan atlet lompat tinggi menggunakan teknik membelakangi mistar itu adalah Fosbury Flop. Gaya ini pertama kali muncul pada pertengahan tahun 1960-an. Dan ditemukan oleh pelompat tinggi bernama Oregonian Dick Fosbury. Sang penemu menggunakan gaya ini dalam kejuaraan inddor dan outdoor.

Pada Olimpiade 1968 yang diadakan di Mexico City, Fosbury, memenangkan medali emas dalam lomba lompat tinggi dan mencetak rekor 2,24 meter. Untuk menggunakan teknik ini atlet wajib membelakangi mistar dengan punggungnya. Bagian tubuhnya yang harus melewati mistar terlebih dahulu adalah bagian atas. (*)

  RELATED ARTICLES