Usain Bolt (instagram)

Namanya Bolt. Usain Bolt. Pelari tercepat dan terbaik sepanjang masa. Hingga tulisan ini dibuat, belum ada yang mampu menandingi kecepatannya di lintasan lari. Meskipun sudah mengantongi status pensiun, Usain Bolt masih jadi perbincangan di dunia olahraga. Bahkan dianggap sebagai sprinter terhebat sepanjang masa. 

Usain Bolt lahir di Sherwood, Jamaika. Di kota ini, orang tua Bolt mengelola toko kelontong. Kota yang sama tempat Bolt dibesarkan bersama saudara laki-laki dan perempuannya. Saat itu ia termasuk seorang anak yang menikmati masa muda dengan mendalami olahraga. Khususnya bermain kriket dan sepak bola. 

Dalam satu wawancara, Bolt menyebut bahwa olahraga menjadi satu-satunya hal yang selalu ia pikirkan saat masih muda. Raja lari di Olimpiade itu bersekolah di Waldensia Primary. Ia juga mulai menunjukkan potensi sprint-nya di sana. Ketika menginjakkan kaki di usia 12 tahun, Bolt telah menjadi pelari tercepat jarak 100 meter di sekolah.

Bakat lari Usain Bolt ditemukan oleh pelatih kriketnya. Yang selalu memperhatikan kecepatannya di lapangan. Kemudian, sang pelatih mendesaknya untuk mencoba olahraga atletik. Khususnya lari jarak pendek. Sejak saat itu, Bolt mulai menapaki karirnya sebagai pelari. 

Selama waktu itu, Bolt dilatih oleh Pablo McNeil dan Dwayne Jarrett. Mantan atlet sprint di kelas Olimpiade. Setelah berlatih dengan mereka, kepiawaian Usain Bolt dalam lari terus berkembang. Bahkan ia menjadi salah satu dari sembilan atlet yang memenangkan kejuaraan dunia di tingkat pemuda, junior dan senior dari keseluruhan kompetisi atletik.

Meskipun menjadi sprinter andal, Bolt juga memiliki ketertarikan yang besar pada kriket. Ia merupakan suporter tim kriket Pakistan. Pun menyandang gelar sebagai penggemat berat Waqar Younis. 

Prestasi Bolt telah menjadikannya orang pertama dalam sejarah yang mencetak tiga rekor dunia dalam satu kompetisi Olimpiade dan tidak ada yang mampu mengalahkan rekam jejaknya, hingga saat ini. Saat melakukan wawancara dengan BBC Sport, Bolt menyebut mimpinya menjadi seperti Muhammad Ali. 

“Saya mencoba menjadi salah satu yang terhebat, berada di antara [Muhammad] Ali dan Pele. Saya telah membuat olahraga ini menarik, saya telah membuat orang ingin melihat olahraga tersebut. Saya telah menempatkan olahraga ini pada level yang berbeda,” kata Usain Bolt. 

Baca Juga: Mengulik Kejayaan Jamaika di Cabang Olahraga Atletik

Usain Bolt Pernah Dikalahkan oleh Justin Gatlin

Bolt adalah pemegang rekor dunia lari estafet 100 meter, 200 meter dan 4×100 meter. Dia juga satu-satunya pelari cepat yang memenangkan medali emas Olimpiade di nomor 100 meter, 200 meter di Olimpiade berturut-turut pada tahun 2008, 2012 dan 2016. 

Kemenangannya yang paling berkesan tercatat di Olimpiade Musim Panas Beijing 2008, di mana dia memecahkan rekor dunia dan menyelesaikan lomba lari 100 meter hanya dalam 9,69 detik. Bolt saat ini juga memegang 19 World Guinness Record atas namanya yang sangat mengesankan. 

Meskipun tampaknya Bolt tak terkalahkan, bukan berarti dia tak pernah kalah. Untuk pertama kalinya sejak 2007, Bolt tidak bisa memenangkan medali emas di Kejuaraan Atletik Dunia 2017. Dia hanya memperoleh medali perunggu di belakang Christian Coleman dan Justin Gatlin, yang masing-masing membawa pulang perak dan emas.

Bahkan selama perlombaan estafet 4×100 meter, yang diyakini banyak orang sebagai balapan terakhirnya, Bolt pingsan karena cedera hamstring dan melewati garis finis dengan bantuan rekan satu timnya.

Usain Bolt Ingin Main Bola dan Masuk Klub Manchester United

Seperti disebutkan sebelumnya, Usain Bolt tertarik untuk bermain sepak bola dan dalam sebuah wawancara dengan The Guardian pada November 2016, pelari tercepat dan terhebat dalam sejarah itu ingin masuk dalam salah satu klub Inggris. 

“Saya ingin bermain sebagai pesepakbola profesional setelah pensiun dari atletik. Bagi saya, jika saya bisa bermain untuk Manchester United, itu seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Ya, itu akan menjadi epik,” katanya. 

Dia mencoba berkarir di sepak bola setelah pensiun dari lapangan lari, dengan berpartisipasi dalam pertandingan persahabatan melawan klub amatir tetapi tidak ada yang berhasil. Akhirnya, pada Januari 2019, Bolt mengumumkan bahwa dia tidak akan mengejar karir di sepak bola. (*)

  RELATED ARTICLES