Para pelari jarak pendek dalam penyisihan Energen Champion SAC National Championship

Lari jarak pendek merupakan event atletik paling populer di dunia. Lari jarak pendek dibagi menjadi beberapa nomor, yakni 100 meter, 200 meter dan 400 meter. Meskipun pada dasarnya tujuan dari lari jarak pendek hanya untuk mencapai garis finish, masih dibutuhkan beberapa teknik dasar lari yang wajib diketahui oleh para atlet. 

Lari jarak pendek pada dasarnya fokus pada daya ledak, kecepatan dan napas. Namun, masih banyak elemen yang mempengaruhi para pelari jika ingin memenangkan kompetisi lari jarak pendek. Misalnya, kepekaan terhadap start block hingga ayunan tangan. Berikut adalah beberapa teknik dasar lari jarak pendek:

1. Teknik Start

Pada awal perlombaan lari 100 meter, 200 meter, 400 meter, lari gawang 110 meter dan 400 meter serta leg pertama estafet 4x100 meter dan 4x400 meter, atlet wajib memulai start dengan menggunakan start jongkok dengan kaki ditopang di start block dan dengan lutut kaki belakang bertumpu pada tanah. 

Pada saat yang sama, tangan ditempatkan tepat di belakang garis start, kira-kira selebar bahu, dengan ujung jari saling berhadapan, tubuh seimbang dan kepala rileks. Pada saat aba-aba perintah “Siap”, lutut diangkat dari tanah, sehingga kedua kaki menekan balok dan pinggul agak naik lebih tinggi dari bahu.

Saat mendengar suara pistol, atlet, dalam kondisi kepekaan reflek mulai masuk ke garis start dengan mendorong balok ke belakang. Pada saat yang bersamaan mengangkat tangannya dari tanah dan akan memulai start.

2. Teknik Berlari

Bukan hanya teknik start. Teknik dasar lari jarak pendek juga meliputi cara berlari. Pertama, pastikan tubuhmu masih berada di jalur lintasan. Hal ini agar atlet dapat menghindari pelanggaran. Kedua, selalu dorong tubuhmu ke bagian depan dan gerakan kaki sekuat tenaga. Ayunkan juga tanganmu untuk menambah kecepatan dan arahkan pandangan ke depan.

3. Teknik Finish

Dalam teknik dasar lari jarak pendek untuk finish, pelari bisa terus berlari tanpa mengubah sikap dan fokus pada garis finish. Jika kompetisi berlangsung sengit, pelari juga bisa membusungkan badan agar cepat sampai di garis finish. Pasalnya, photo finish akan mendeteksi dan mencatat bagian torso terlebih dahulu untuk sampai ke garis finish

Selama kondisi start dan finish, atlet dilarang menghentakkan kaki di tanah dan menempatkan tumit keseluruhan. Kemudian, atlet dilarang mengangkat lutut terlalu tinggi dalam kompetisi. Teknik finish secara zig-zag. Atlet juga dilarang melakukan gerakan lengan terlalu tinggi dan terlalu jauh melintasi dada. (*)

  RELATED ARTICLES