Para atlet atletik Indonesia usai mengikuti invitasi atletik nasional pada Januari 2023

Indonesia telah mengikuti Olimpiade sejak tahun 1952. Namun, Asian Games IV tahun 1962 baru menjadi titik balik penting untuk cabang olahraga atletik dalam negeri. Saat itu, Mohammad Sarengat, memenangkan nomor lari 100 meter dan 200 meter putra. Pria kelahiran Banyumas itu menetapkan rekor baru. Juga mencatatkan prestasi atletik Indonesia pertama di kancah internasional.

Namun, Sarengat bukanlah satu-satunya sosok yang melegenda. Masih ada nama-nama lain seperti Purnomo Muhammad Yudhi, Suryo Agung Wibowo hingga Lalu Muhammad Zohri, yang turut menyumbang prestasi bagi Ibu Pertiwi. Banyak dari mereka yang menjadi idola penerus atletik mendatang. Yang diharapkan mampu menciptakan prestasi baru. 

Berikut adalah prestasi atletik Indonesia yang perlu kalian ketahui:

Lari 100 Meter Putra

Mohammad Sarengat berhasil menaklukan lintasan 100 meter putra pada Asian Games Jakarta 1962. Saat itu, ia berhasil mengantongi catatan waktu 10,4 detik. Di panggung kompetisi yang sama, Sarengat juga menjuarai lari gawang 110 meter dengan waktu 14,3 detik. Yang langsung menjadi rekor Asia baru. Dengan perolehan luar biasa itu, Sarengat diberi gelar orang Indonesia pertama  yang membawa pulang emas di Asian Games.

Keberadaan Sarengat melahirkan api semangat baru untuk olahraga dalam negeri. Terutama bagi sosok bernama Purnomo Muhammad Yudhi. Purnomo -sapaan akrabnya- menjadi pengukir prestasi atletik Indonesia berikutnya. Ia merupakan junior dan penggemar Sarengat. 

Prestasi atletik besar yang ditorehkan Purnomo berasal dari keinginannya untuk menjadi sukses seperti Sarengat. Purnomo adalah pelari cepat Indonesia di ajang Olimpiade Los Angeles 1984. Meskipun tak membawa pulang medali, Purnomo berhasil memecahkan rekor milik Sarengat dengan perolehan 10,3 detik. Catatan itu membuatnya memperoleh gelar sebagai “Manusia Tercepat di Asia.”

Baca Juga: Sejarah Timnas Atletik Indonesia di Asian Games

Sebelumnya, di tahun 1983, Purnomo menjadi satu–satunya wakil Asia yang melangkah ke final 100 meter putra untuk World Championships yang digelar di Helsinki, Finlandia. Pria kelahiran Purwokerto itu finis di urutan keempat. Purnomo berhasil menggondol emas di nomor 100 meter dan 200 meter dalam Asian Athletics Championships. 

Rekor berikutnya dari nomor 100 meter putra milik Purnomo dipecahkan oleh Mardi Lestari dalam PON XII Jakarta 1989. Saat itu, catatan waktunya 10,2 detik. Mardi adalah pelari cepat Indonesia yang berlaga di ajang Summer Olympics 1988. Ia memenangkan 100 meter putra dalam ajang SEA Games 1989 Kuala Lumpur. Dan mengulangi kemenangan tersebut dalam SEA Games 1991 Filipina dan SEA Games 1993 di Singapura.  

Kalau Purnomo menyandang gelar “Manusia Tercepat di Asia,” lain cerita dengan Suryo Agung Wibowo. Yang menyabet gelar sebagai “Manusia Tercepat di Asia Tenggara.” Suryo adalah atlet asal Solo, Jawa Tengah yang menyabet medali emas dalam ajang SEA Games 2009 Laos. Atlet berusia 39 tahun itu mengantongi perolehan 10,17 detik. Memecahkan rekor milik Mardi Lestari. 

Selang sepuluh tahun kemudian, bintang baru asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat muncul. Ia adalah Lalu Muhammad Zohri. Peraih medali emas dalam ajang World U20 Championship dengan perolehan 10,18 detik di Finlandia. Zohri adalah andalan Indonesia di panggung internasional. Saat ini, catatan waktu terbaiknya adalah 10,03 detik. Yang ia peroleh dalam ajang Golden Grand Prix 2019 di Osaka.

Baca Juga: Sejarah Timnas Atletik Indonesia di Olimpiade

Lari 100 Meter Putri

Indonesia tak hanya mentereng di nomor 100 meter putra. Sprinter nasional wanita juga memiliki segudang pencapaian. Salah satunya adalah Irene Joseph. Yang berhasil berkompetisi di Summer Olympics tahun 2000. Meskipun belum membawa pulang emas, Irene termasuk dalam sprinter melegenda Indonesia. Namanya juga selalu dibawa ketika bicara soal prestasi atletik Indonesia. Ia disebut sebagai “ratu” atletik Ibu Pertiwi. 

Irene mempertahankan rekor nasional selama lebih dari 20 tahun lamanya. Rekor tersebut tercipta ketika Irene meraih medali emas SEA Games 1999 di Brunei Darussalam. Mantan atlet yang kini berusia 41 tahun itu mencatatkan waktu 11,56 detik. Mengalahkan pesaing beratnya dari Filipina dan Thailand. 

Irene bukan satu-satunya wanita yang menyumbang prestasi atletik untuk Indonesia. Ada Serafi Anelies Unani. Sprinter kelahiran Surabaya yang memegang gelar “Perempuan Tercepat di Asia Tenggara.” Serafi adalah juara 100 meter putri dalam SEA Games 2011 Jakarta-Palembang. Dengan perolehan waktu 11,69 detik. 

Baca Juga: Sejarah Timnas Atletik Indonesia di SEA Games

Serafi memang berprestasi sejak duduk di bangku sekolah. Ia merupakan bintang ASEAN School Games. Juga moncer dalam beberapa kejuaraan atletik nasional. Meskipun saat ini gantung sepatu, Serafi masih aktif untuk mendukung banyak kegiatan atletik di Indonesia. Misalnya, ia hadir untuk menyaksikan para juniornya berlomba di Energen Champion SAC Indonesia. 

Pada 2021, nama Tyas Murtiningsih juga mencuri perhatian. Atlet asal Jawa Barat itu berhasil memecahkan rekor PON yang bertahan selama 21 tahun. Rekor PON terakhir dipegang oleh Irene Joseph dengan waktu 11,73 detik. Yang didapat ketika kompetisi PON Jawa Timur 2000. Namun, Tyas berhasil mencatatkan waktu 11,67 detik di PON Papua 2020.

Indonesia juga punya mutiara baru. Ia adalah Valentin Vanessa Lonteng. Yang baru saja memecahkan rekor nasional milik Irene Joseph dalam Invitasi Atletik Nasional yang digelar di Stadion Madya, Jakarta, pada Januari lalu. Atlet berusia 17 tahun itu berhasil mengantongi catatan waktu 11,53 detik. Saat ini, ia sedang membidik limit waktu kualifikasi Asian Games dan Olimpiade Paris 2024. 

Baca Juga: Tim Atletik Indonesia Bawa Pulang 7 Medali Emas, Kapan Giliranmu?

Lompat Jauh Putra

Mungkin banyak yang tak kenal dengan Agus Reza Irawan. Atlet lompat jauh Indonesia yang telah mendunia. Agus adalah pemegang rekor nasional lompat jauh selama 33 tahun lamanya. Agus prestasi tersebut dalam Asian Athletics Championships Jakarta pada 1985 silam dengan perolehan jarak 7,85 meter. Rekor tersebut kini dipecahkan oleh Sapwaturrahman. 

Sapwaturrahman merupakan atlet lompat jauh Indonesia yang langganan tampil di SEA Games. Pada tahun 2019, Sapwaturrahman membawa pulang medali emas di nomor lompat jauh putra di SEA Games Filipina. Ia juga pemilik medali perunggu di Asian Games Jakarta-Palembang 2018. 

Tak hanya berkompetisi di nomor lompat. Sapwa pernah turun untuk 100 meter putra dalam gelaran World Championship 2013. Pria kelahiran Brang Biji, Nusa Tenggara Barat, tersebut juga memecahkan rekor nasional milik Agus yang telah bertahan selama 33 tahun. Saat itu, Sapwa mencatatkan lompatan sejauh 7,98 meter dalam kompetisi Korea Open pada 2018. 

Lompat Jauh Putri

Prestasi lompat jauh Indonesia juga tak kalah keren. Adalah Maria Natalia Londa, yang saat ini masih perkasa berlomba untuk kategori lompat jauh putri. Maria menjadi salah satu atlet Indonesia yang mampu memperoleh emas di ajang Asian Games Korea 2014. Atlet kelahiran Denpasar, Bali tersebut juga mondar-mandir tampil di SEA Games. 

Hingga artikel ini ditulis, Maria mempersembahkan tiga medali emas dari SEA Games Myanmar 2013, SEA Games Singapura 2015 dan SEA Games Filipina 2019 Maria juga sukses membawa pulang medali perak dari SEA Games Jakarta-Palembang 2011 dan SEA Games Malaysia 2017. 

Tolak Peluru Putri

Eki Febri Ekawati adalah ratu tolak peluru Indonesia. Prestasinya dalam olahraga atletik luar biasa. Wanita kelahiran Kuningan, Jawa Barat itu berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dalam ajang SEA Games 2017 Kuala Lumpur dan SEA Games 2019 di Filipina . Eki juga kerap mengikuti kejuaraan Indoor. Awal 2023, Eki berhasil membawa pulang medali perunggu dalam Asian Indoor Championship Kazakhstan. 

Eki saat ini dikenal sebagai pemegang rekor nasional tolak peluru putri dengan catatan jarak 15,77 meter. Yang diperolehnya dalam ajang PON XX Papua. Atlet berusia 30 tahun tersebut juga dikenal sebagai mencetak hattrick medali emas dalam tiga gelaran PON. Yakni PON Riau 2012, PON Jawa Barat 2016 dan PON Papua 2020. 

Lari Estafet Putra 4x100 Meter Putra

Punya sprinter kelas dunia membuat Indonesia berhasil mencatatkan prestasi untuk nomor estafet 4x100 meter putra. Indonesia pernah meraih medali emas dalam ajang SEA Games Jakarta-Palembang 2011 di nomor 4x100 meter putra dengan catatan waktu 39,91 detik. Saat itu, tim Indonesia diperkuat oleh Fernando Lumain, Franklin Ramses Burumi, M Fadlin dan Farrel Oktaviandi. 

Indonesia mengulangi prestasi untuk nomor 4x100 meter putra di ajang ASIAN Games Jakarta 2018. Yang diperkuat oleh Lalu Muhammad Zohri, M Fadlin, Eko Rimbawan dan Bayu Kertanegara. Mereka berhasil menyabet medali emas dan memecahkan rekor nasional dengan perolehan waktu 38,77 detik. 

Lari Estafet 4x100 Meter Putri 

Indonesia pernah menyabet medali perak dalam ajang SEA Games Jakarta-Palembang 2011 untuk nomor 4x100 meter putri. Saat itu, tim dalam negeri diperkuat oleh Nurul Imaniar, Tri Setyo Utami, Serafi Anelies Unani dan Dedeh Erawati. Kuartet kebanggaan Indonesia itu sukses mencatatkan prestasi 45 detik. 

Lari Jarak Jauh

Prestasi atletik Indonesia untuk nomor lari jarak jauh didominasi oleh Agus Prayogo. Pria kelahiran Bogor itu, berhasil menyabet medali emas untuk SEA Games Jakarta-Palembang untuk nomor 5.000 meter dan 10.000 meter. Agus kembali menorehkan prestasi di SEA Games 2015 Singapura untuk nomor 10.000 meter dan mengulangi perolehan tersebut di SEA Games 2017 Kuala Lumpur. Pada 2019, Agus berhasil medali emas untuk maraton di SEA Games Filipina. 

Agus saat ini merupakan pemegang rekor nasional untuk nomor 3.000 meter, 5.000 meter dan 10.000 meter. Ia menjadi salah satu idola dari ratusan atlet nomor lari jarak menengah dan jarak jauh dalam kompetisi Energen Champion SAC Indonesia. Selain itu Agus juga aktif untuk mendukung prestasi atletik dalam negeri. (*)

  RELATED ARTICLES