Muhammad Rafli sedang berlatih untuk mempersiapkan diri di SAC Indonesia

Ada banyak panutan dalam hidup. Baik untuk menentukan karier atau hanya menirukan kebiasaan kecil. Itu lah yang diterapkan oleh Muhammad Raflin. Salah satu peserta Student Athletics Championships (SAC) Indonesia dari SDN 59 Rasalewi yang sudah getol berlatih untuk berlaga di babak kualifikasi Bali-Nusa Tenggara. 

Dalam kompetisi yang digelar mulai 30 September-2 Oktober tersebut, Raflin -panggilannya- akan turun ke nomor sprint 60 meter. Sesuai dengan jenjang pendidikan elementary school (SD). Sebenarnya, itu bukan nomor yang didalami Raflin. Menurut pembimbingnya, Nesti Yulnaifa, ia sebenarnya menekuni nomor lari jarak jauh. 

“Meskipun bukan nomor lari jarak jauh, Raflin itu antusias sekali. Dia giat latihan. Bahkan, latihannya cukup intens mulai dari Senin hingga Sabtu. Raflin juga sudah tiga tahun berlatih atletik. Selama latihan dia memang ulet dan rajin. Raflin juga terjun ke atletik melanjutkan jejak kakaknya, yang dulu merupakan atlet binaan PPLP,” kata Nesti.

Nesti tak menyangkal. Melatih anak tingkat SD memang membutuhkan perlakuan khusus. Ia menyadari bahwa Raflin terkadang merasa bosan. Sehingga Nesti harus memberikan treatment yang berbeda. Tujuannya untuk menghilangkan rasa jenuh. Ia mengatakan, “Setiap anak memang berbeda, perlu perlakuan yang berbeda juga,” lanjutnya.

Perjuangan Raflin tak hanya pada latihan. Melainkan juga jarak. Nantinya, Raflin harus menempuh perjalanan sejauh 440 kilometer. Dari Kota Bima ke Mataram. Lokasi dilaksanakannya babak kualifikasi Bali-Nusa Tenggara. Meskipun usianya masih anak-anak, Raflin memahami pentingnya kompetisi. Untuk menambah jam terbangnya sebagai seorang atlet.

“Dia sebelumnya ikut lari jarak jauh di Kota Bima juga. Namun masih di urutan ke tujuh. Menurut saya pencapaiannya sudah cukup baik untuk anak seusianya,” ujar Nesti. 

Banyak pelatih dan atlet di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku senang dengan penyelenggaraan SAC Indonesia. Termasuk Nesti. Pasalnya, kompetisi atletik tingkat pelajar masih sangat sedikit di Indonesia. Apalagi di NTB. Harapannya, SAC Indonesia bisa menjangkau bakat-bakat atletik yang belum masuk radar Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). 

Pendaftaran babak kualifikasi Bali-Nusa Tenggara sudah ditutup. Sejauh ini, terdapat 3577 siswa yang sudah mendaftar dari tingkat SD, SMP hingga SMA. Nantinya, Rafli akan bertanding dengan sekitar 200 peserta lainnya di nomor sprint untuk jenjang SD. (*)

  RELATED ARTICLES