Anak-anak SMPN 13 Mataram saat melakukan kegiatan belajar mengajar atletik

Pandemi Covid-19 tak bisa meredam semangat anak Indonesia untuk berkompetisi. Termasuk siswa-siswi dari SMPN 13 Mataram. Absennya pembelajaran tatap muka justru membuat semangat mereka lebih membara. 

Setelah pandemi berakhir, SMPN 13 Mataram kembali aktif dalam banyak perlombaan. Dari tingkat kabupaten dan nasional pasti diikutinya. Termasuk Student Athletics Championships (SAC) Indonesia. Kompetisi atletik tingkat nasional hasil kolaborasi DBL Indonesia dan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). 

“Karena ada SAC Indonesia ini, anak-anak antusias sekali. Apalagi SAC Indonesia bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan bakat-bakatnya. Mereka kan selama ini tak ada kegiatan olahraga sama sekali sejak Pandemi. Terus orang tua mereka juga mendukung kegiatan ini,” ujar Hadi Puryanto, salah satu pengajar olahraga di SMPN 13 Mataram. 

Dalam kegiatan belajar mengajar, SMPN 13 Mataram memang aktif mengajarkan atletik. Hampir semua nomor utama dikenalkan pada peserta didiknya. Seperti lompat jauh, tolak peluru, lari estafet, hingga lari jarak pendek.

“Kalau untuk babak kualifikasi SAC Indonesia 2022 ini, kami mayoritas mengikuti nomor lari jarak pendek 80 meter. Ada beberapa siswa yang mengikuti jarak menengah 800 meter. Ada juga yang mengikuti nomor tolak peluru dan estafet juga. Kami terbuka siswa berkeinginan mengikuti bakat tertentu, akan kami ikuti,” lanjut Hadi. 

SMPN 13 Mataram akan mengikutsertakan lebih dari 100 siswanya dalam kompetisi SAC Indonesia kali ini. Bahkan, mereka mengadakan latihan rutin untuk mempersembahkan hasil terbaik bagi sekolah. Meskipun di tengah padatnya jadwal belajar mengajar. 

“Selain latihan rutin, demi mempersiapkan SAC ini mereka kami kasih latihan tambahan. Kalau biasanya seminggu sekali. Anak-anak memang padat jadwalnya dan ada juga ekstrakurikuler lainnya. Tapi untuk menghadapi SAC ini mereka kasih waktu tambahan untuk latihan atletik,” sambung Hadi. 

SMPN 13 Mataram mengaku senang dengan gelaran SAC Indonesia. Menurut Hadi, kompetisi tersebut bisa menjaring bakat atletik. Yang memang belum terpantau oleh PASI. 

Ini bukan pertama kalinya SMPN 13 Mataram turun dalam ajang atletik. Mereka beberapa kali telah mengikuti kompetisi serupa. Bahkan, ada beberapa siswa titipan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP). Siswa PPLP tersebut punya andil memotivasi murid  non atlet untuk ikut berprestasi. Yang saat ini bisa dilakukan melalui SAC Indonesia. 

“Kegiatan SAC ini kan ada kaitannya dengan PASI. Jadi ini bisa membantu Indonesia melahirkan atlet atletik muda baru. Karena anak muda kita kan banyak. Khususnya di SMPN 13 Mataram misalnya, ada 1000 siswa. Nah dari jumlah seribu itu pasti ada bakat yang masih belum terlihat,” ungkap Hadi. (*)

  RELATED ARTICLES