Anak-anak SDN Sentra Pendidikan saat berlatih lari estafet

Mencari minat dan bakat seseorang harus dilakukan sejak dini. Begitulah visi dari SDN Sentra Pendidikan. Sekolah yang terletak di Mimika, Papua itu sedang getol mempersiapkan siswanya agar memiliki banyak keterampilan. Tak hanya di bidang akademik saja. Tetapi juga non akademik. Khususnya olahraga.

SDN Sentra Pendidikan akan mengikutsertakan 124 siswanya dalam babak kualifikasi kompetisi atletik pelajar terbesar di Indonesia, yakni Student Athletics Championships (SAC) Indonesia. Ajang atletik tingkat nasional ini merupakan kolaborasi antara DBL Indonesia dan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). 

“Kami sangat antusias untuk mengikuti SAC Indonesia, meskipun kami belum pernah mengikuti event kompetisi atletik. Jadi SAC Indonesia ini menjadi yang pertama kalinya kami ikut. Tapi saya percaya anak-anak bisa menjadi juara,” ujar Syamsiah Muksin, S.Pd., Kepala SDN Sentra Pendidikan Mimika. 


Anak-anak SDN Sentra Pendidikan saat berlatih Canga's Escape

Nantinya, 200 siswa itu akan berlomba dalam empat nomor atletik kategori SD yang sudah disediakan oleh SAC Indonesia. Antara lain, sprint (lari jarak pendek) 60 meter, relays (lari estafet) 8X50 meter, Formula One dan Canga’s Escape.

“Sekolah kami ini kan didirikan untuk anak-anak asli dari Papua. Saya tergerak untuk membuat anak-anak ini bisa berkembang dan bisa berprestasi dalam olahraga dan seni. Nah, kebetulan saya mendengar ada kompetisi dari SAC Indonesia,” tutur Syamsiah.

Menurutnya, siswa-siswi di SDN Sentra Pendidikan menyukai bidang olahraga. Bahkan sudah mendalami futsal dan voli. Namun, Syamsiah juga berharap SDN Sentra Pendidikan juga bisa mendalami cabang olahraga atletik. Karena ia percaya bakat dan minat yang lebih luas harus dipupuk sejak dini. 

“Saya akan senang sekali kalau ada kerja sama atau pihak swasta yang akan mewadahi anak-anak ini di bidang olahraga atletik. Untuk saat ini atletik dalam pelajaran olahraga di sekolah kami masih hanya dasar-dasarnya saja,” lanjutnya. 

Syamsiah mengaku 'mencuri start' dalam SAC Indonesia tahun ini. Pasalnya, Dinas Pendidikan Kota Mimika belum melakukan audiensi terkait kompetisi ini. Bahkan SDN Sentra Pendidikan sudah menjadwalkan latihan lebih cepat. Meskipun babak kualifikasinya baru akan digelar dua minggu lagi. 

“Ketika saya melihat brosurnya, saya langsung kontak panitia. Kalau ada hal baik memang dipercepat saja. Tidak perlu ditunda. Harapan saya, mudah-mudahan ada anak-anak didik saya yang bisa meraih juara dan mendapat hasil yang terbaik,” terang Syamsiah. (*)

  RELATED ARTICLES