Juara Olimpiade sembilan kali dan juara World Athletics Championships delapan kali, Carl Lewis, sempat memancing perdebatan di media sosial, pada 2022. 

Lewis saat itu bertanya kepada para followers-nya di Twitter mengenai apakah lompat jauh merupakan nomor lapangan atletik paling sulit. Ia menuliskan di Twitter dengan mengatakan, "Apakah lompat jauh merupakan nomor atletik paling sulit?"

Lompat jauh memang dikenal sebagai nomor lapangan dengan teknik paling sulit. Cara bermain lompat jauh adalah pelari harus melompat sejauh mungkin untuk menjadi pemenangnya. 

Dalam hal ini, seorang pelompat jauh harus berlari dengan melakukan lompatan di papan tolakan untuk melakukan pendaratan dengan maksimal. Setiap pelompat jauh wajib untuk memiliki gaya lompatan. 

Baca Juga: Mengenal 4 Teknik Dasar Lompat Jauh

Selain prestasinya, Lewis dianggap sebagai pelompat jauh dengan pemahaman teori dan praktik luar biasa. Ia bahkan dianggap sebagai ahlinya dari sifat atletis, dinamisme, dan teknik lompat jauh.

Atlet Amerika berusia 60 tahun ini memenangkan empat medali emas Olimpiade (LA 1984, Seoul 1988, Barcelona 1992 dan Atlanta 1996) dan dua medali emas dunia (Helsinki 1983 dan Roma 1987) dalam disiplin tersebut dan sempat memegang rekor dunia. Sebelum Mike Powell mematahkan rekornya, dengan catatan 8,95 meter.

Catatan lompatan Mike Powell adalah rekor dunia yang masih bertahan hingga saat ini. Ia mendapatkan hasil tersebut di World Athletics Championships di Tokyo pada 1991. Belum ada seorang pun dalam satu dekade terakhir yang dapat mendekatinya.

Baca Juga: 7 Atlet Atletik Terkaya di Dunia

Catatan lompat jauh yang paling mendekati adalah juara dunia lompat jauh saat ini Tajay Gayle, yang meraih hasil 8,69m dan memenangkan emas di World Athletics Championships Doha 2019 lalu. Tajay saat ini menempati posisi ke-10. 

Empat posisi teratas sepanjang masa masih dipegang oleh Powell, Bob Beamon, Lewis dan Robert Emmiyan, yang semuanya berkompetisi di awal abad ke-20. Klasemen serupa juga terjadi di sektor perempuan.

Rekor yang Bertahan Lama Menjadi Tolok Ukur Para Ahli Melihat Kesulitan Nomor Perlombaan

Carl Lewis mengatakan rekor dunia yang bertahan lama menjadi tolok ukur kesulitan nomor perlombaan. Fakta bahwa rekor dunia lompat jauh putra dan putri telah bertahan lama menunjukkan betapa sulitnya untuk menguasai lompat jauh. Tolok ukur ini sering digunakan para ahli untuk memberikan statement terkait lompat jauh. 

Namun lompat jauh bukanlah satu-satunya cabang olahraga atletik yang memiliki pemecahan rekor dengan jangka panjang.

Di sektor putra, rekor dunia lempar cakram dan Lontar martil dibuat pada tahun 1986. Lima tahun sebelum Powell mencetak rekor tak terkalahkan dalam lompat jauh. Rekor lempar cakram dan lontar martikl masing-masing milik Jürgen Schult dan Yuriy Sedykh yang dibuat pada 1983. 

Baca Juga: Momen Unik dan Kejadian yang Tak Biasa di World Athletics Championships

Namun, rekor dunia di nomor lompat jauh dianggap sebagai hal yang biasa. Karena sebagian besar terjadi di tahun 1980-an. Tepatnya ketika penggunaan doping dalam olahraga atletik merajalela di tingkat elit. Dan melihat bahwa periode waktu rekor dunia bukanlah satu-satunya tolok ukur. 

Multi-event Dianggap Sebagai Nomor Atletik Paling Sulit

Heptathlon atau Pentathlon juga dianggap sebagai disiplin paling sulit dalam olahraga atletik. Pasalnya, untuk menjadi juara, setiap peserta harus menyelesaikan beberapa nomor perlombaan. Di sisi lain, lompat jauh juga merupakan nomor lapangan yang memiliki banyak kesempatan mencetak lompatan. 

Setiap perlombaan dalam lompat jauh, peserta biasanya akan melakukan enam percobaan. Tidak seperti perlombaan nomor lintasan di mana satu kali kesalah dalam perlombaan dapat membuat diskualifikasi. Baik itu soal start maupun kesalahan memasuki jalur. 

Dari segi teknis, lompat galah termasuk salah satu yang paling sulit untuk dikuasai. Tidak mengherankan jika mendengar bahwa juara Olimpiade dan pemegang rekor dunia saat ini Mondo Duplantis menjadi begitu fenomenal. Pasalnya, data menunjukkan bahwa lompat galah wajib dikuasai oleh atlet ketika saat muda. 

Hingga saat ini, belum ada pendukung data bahwa lompat jauh menjadi salah satu olahraga paling sulit di atletik. Perdebatan ini akan terus berlanjut karena tidak ada satu pengukuran tunggal dan setiap orang akan memiliki jawaban berbeda terhadap pertanyaan tersebut. (*)

  RELATED ARTICLES