Final dalam lari estafet di National Championship 2023

Salah satu perlombaan atletik yang paling menegangkan adalah lari estafet 4x100m. Mulai dari kekompakkan dan adu kecepatan antar tim, biasanya sukses mencuri perhatian penonton. 

Selain menjadi paling menegangkan, lari estafet 4x100m juga menjadi nomor perlombaan atletik paling seru. Karena setiap pemain membutuhkan taktik khusus untuk menjadi yang tercepat. 

Untuk menguasai lari estafet 4x100m, ada beberapa rahasia yang harus dipahami setiap atlet lari. Apa saja? Berikut ini SAC Indonesia rangkum teknik dan taktik yang dibutuhkan tim, dari editor senior di Athletics Weekly, Jason Henderson. 

Latihan dengan Regu

Latihan dengan regu adalah komponen penting dalam lari estafet 4x100m. Ini karena tidak banyak tim dalam sebuah negara yang biasanya berlatih dengan regunya. Pasalnya, tim estafet sebuah negara terdiri dari sprinter terbaik di negara tersebut. Sehingga, mereka biasanya memprioritaskan nomor individu daripada regu. 

Namun, menurut beberapa ahli, tim nasional yang mampu untuk mengasah kemampuan bersama timnya dapat mengalahkan negara-negara yang terdiri dari sprinter tercepat tanpa latihan. 

Baca Juga: Mengenal Lari Estafet: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan

Penempatan Pelari

Sebuah tim jelas menempatkan starter terbaik mereka di leg pembuka. Karena jika gugup, tak jarang pelari pertama akan mencuri start dan menimbulkan pelanggaran. Mental juga penting. Pelari pertama dituntut untuk mengesampingkan rasa gugup. Karena jika gugup, tak jarang pelari pertama akan mencuri start dan menimbulkan pelanggaran.

Sebuah tim jelas menempatkan starter terbaik mereka di leg pembuka. Pasalnya, pelari pertama harus memiliki reaksi start block dan pistol start yang baik. Mental juga penting. Pelari pertama dituntut untuk mengesampingkan rasa gugup. Karena jika gugup, tak jarang pelari pertama akan mencuri start dan menimbulkan pelanggaran. 

Pelari pertama dalam perlombaan estafet biasanya memiliki jarak lari sekitar 90 meter. Sementara jarak antara pelari kedua sekitar 110 meter. Untuk alasan ini, sering kali pelari kedua dipilih dari sprinter tercepat dalam tim. Apalagi, lintasan lari untuk pelari kedua hanya lurus saja. 

Untuk lintasan ketiga panjangnya bisa mencapai sekitar 120 meter, dan sangat ideal ditempatkan di sana spesialis 200 meter. Pasalnya, pelari keempat memiliki tugas untuk mempertahankan posisi keunggulang bagus. Pasalnya, pelari keempat memiliki tugas untuk mempertahankan posisi keunggulan tim. 

Baca Juga: Tak Sembarangan, Ada "Rahasia" Khusus dalam Memilih Pelari Estafet

Keterampilan Memindahkan Tongkat

Ada tiga metode dalam memindahkan tongkat lari estafet.

1. Upsweep

Upsweep bisa disebut sebagai "umpan buta." Tangan pelari yang keluar diangkat dan diposisikan di belakang setinggi pinggang dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Posisi sepert ini  terasa lebih alami untuk penerima. Pelari yang masuk mengayunkan tongkat ke tangan penerima dengan meletakkannya di antara ibu jari dan telunjuk

2. Downsweep

Selanjutnya, ada downsweep. Pelari akan membalik telapak tangannya ke atas untuk menerima tongkat. Di sini, ibu jari pelari yang keluar harus diputar ke bawah hingga membentuk huruf V. Pelari yang masuk akan meletakkan tongkat di tangan penerima. 

3. Push

Selama push pass, tangan penerima direntangkan sejajar dengan ibu jari menghadap langsung ke bawah. Pelari yang masuk mendorong tongkat secara vertikal ke tangan penerima. Karena operan ini non visual, pelari harus mengandalkan isyarat verbal untuk mengkoordinasikan operan. Dengan teknik ini, pelari biasanya meneriakkan sesuatu seperti kode.

Baca Juga: Teknik Memberi Tongkat Lari Estafet

Waktu Adalah Segalanya

Atlet dapat melakukan perpindahan tongkat zona pertukaran, yang memiliki panjang 30 meter, untuk melakukan passing tongkat estafet dengan sukses. Idealnya, kedua atlet harus memiliki kecepatan yang sama ketika tongkat estafet diserahkan, jika tidak, pelari yang datang mungkin gagal mengejar pelari yang keluar.  (*)

  RELATED ARTICLES