Lari gawang menjadi salah satu nomor lintasan dalam cabang olahraga atletik yang banyak diminati. Nomor ini juga disebut-sebut sebagai perlombaan paling seru selain lari estafet. Dalam olahraga lari gawang, atlet diharuskan untuk berlari menuju ke garis finis dengan melompati rintangan (biasa disebut gawang). 

Sama seperti nomor lintasan yang lain, atlet dengan catatan waktu terpendek akan menjadi pemenang dalam olahraga ini. Oleh karena itu, dalam lari gawang atlet membutuhkan teknik berlari dan melompat dengan baik agar dapat menjadi yang tercepat untuk sampai ke finis. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kalian perhatikan saat mendalami lari gawang.

Baca Juga: Mengenal Lari Gawang: Pengertian, Sejarah, Teknik Dasar dan Peraturan

1. Mampu Meminimalisir Perubahan Kecepatan saat Melompat

Pelari gawang harus menjadi pelari cepat. Tetapi belum tentu pelari tercepat. Lari cepat dan lari gawang adalah olahraga yang sangat berbeda. Jika ingin pelari gawang yang hebat berarti atlet harus mampu melompati rintangan dengan gangguan kecepatan yang seminimal mungkin. Lari gawang adalah berlari dan melompati rintangan sambil mempertahankan kecepatan.

2. Mampu Prediksi Sisa Rintangan untuk Menghemat Energi

Tiga lari gawang yang paling menonjol adalah lari gawang 110 meter (pria), 100 meter (putri) dan lari gawang 400 meter. Ketinggian setiap rintangan tergantung pada kelompok usia dan gender para pesaing. Pada nomor 110 meter untuk pria, tinggi gawang ditetapkan adalah 1,07 meter. Sedangkan pada nomor 100 meter untuk wanita, tingginya ditetapkan 0,838 meter. 

Terlepas dari ketinggian rintangan, jumlah rintangan yang harus diselesaikan di setiap balapan tetap sama sepuluh. Sehingga, pelari harus mampu memprediksi peletakan gawang dan sisa gawang ketika mereka mulai berlari.

3. Menerapkan Pola Rintangan yang Sesuai 

Gawang pertama dari total sepuluh rintangan berdiri di 13,72 meter dari garis start. Sembilan berikutnya berjarak sama pada 9,14 meter dari satu sama lain. Seorang pelari gawang perlu mengetahui pola langkahnya. Misal, berapa banyak langkah yang harus diambil sebelum mencapai rintangan berikutnya. 

Meskipun teknik berbeda diterapkan antar pelari gawang, tidak jarang mengambil tujuh hingga delapan langkah ke rintangan pertama. Di luar rintangan pertama, atlet biasanya mengambil tiga langkah di antara semua rintangan lain.

4. Mampu Melewati Rintangan dengan Cepat

Saat mendekati rintangan, pelari harus mengatasinya dengan cepat dan efisien. Pelari harus sudah memulai lepas landas sekitar 2 meter dari rintangan. Angkat kaki depan dengan cepat, dan arahkan ke arah rintangan. Kemudian, rentangkan lutut setelah mencapai ketinggian penghalang. Terakhir lutut sejajar dengan sumbu vertikal tubuh.

Sekitar 15 centimeter hingga 30 centimeter sebelum pagar rintangan, kaki depan harus mencapai titik tertinggi. Tarik kaki depan ke bawah dan ke belakang saat tumit kaki depan melewati penghalang. Saat kaki turun, posisinya harus diluruskan. Kaki idealnya harus mendarat sekitar 1,2 meter di luar rintangan.

5. Perbanyak Latihan 

Sama seperti olahraga yang lain, latihan adalah kunci agar dapat melakukan teknik berlari dan melompat seefisien mungkin. Seperti yang sudah disinggung oleh SAC Indonesia sebelumnya, penerapan teknik setiap atlet berbeda. (*)

  RELATED ARTICLES