Anggasta (paling belakang) berusaha mendahului tiga pelari pertama dalam final Energen Champion SAC National Championship

Banyak hal bisa dipetik dalam perlombaan Energen Champion SAC National Championship. Setidaknya begitulah kata Anggasta Mulky Damara. Siswa SMAN 1 Tengaran, Semarang ini menempati posisi tiga di nomor 1.000 meter putra. Menurutnya, National Championship tak hanya sekadar kompetisi akbar. Melainkan cermin evaluasi bagi semua pegiat atletik di seluruh negeri. Termasuk pemerintah. 

“Jadi begini, SAC ini kan diadakan dengan begitu apik. Visi misinya juga ingin melatih pelajar Indonesia yang mempelajari atletik. Makanya kita diundang ke Jakarta, lalu berlomba di sana. Menggunakan stadion berstandar internasional. Ini bisa jadi pengalaman baru bagi kita,” katanya.

Anggasta mengaku sedikit kewalahan saat berlomba di Stadion Madya, Jakarta. Pasalnya, ia belum terbiasa. Apalagi menurut Anggasta, Ibu Kota cukup panas. Membuatnya menguras energi lebih banyak sebelum perlombaan dimulai. “Tetapi nggak apa-apa, latihan kompetisi seperti ini juga penting,” tambah pelajar yang hobi mendengarkan lagu itu. 

Baca Juga: Nur Aslamiyah Irja Pasa Terkejut Presiden Jokowi Hadir di Final SAC

Anggasta berharap para pelajar dan atlet atletik di seluruh negeri bisa merasakan serta membiasakan menggunakan lintasan tartan. Karena event resmi cabor ini juga pasti lintasan tartan. Menurutnya, pemerintah bisa membantu di pelosok daerah yang lapangan atau stadionnya masih tanah untuk diubah ke tartan. 

“Agar atlet terbiasa berlomba kan, dan bisa memajukan bidang atletik yang lebih tinggi lagi,” lanjutnya. 

Meskipun begitu, Anggasta cukup senang dapat berlomba dalam Energen Champion SAC National Championship. Apalagi sampai disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Juga jajaran para menteri dari Kabinet Indonesia Maju. 

“SAC menurut ku seru dan keren banget. Senang bisa bertemu teman-teman dari luar sana bisa nambah pertemanan juga,” katanya. 

Baca Juga: Deva Arya Dirga: SAC Keren Banget, Seperti Olimpiade!

Namun, Anggasta menilai National Championship cukup ketat. Dilihat dari penyisihan saja mereka berhasil tampil total. Sampai di final pun mereka semakin termotivasi bahwa semua orang disini untuk menang maka dari itu semua atlet bermain dengan all out mati-matian untuk bisa jadi juara. Tapi saya bersyukur bisa dapatkan posisi ini,” ungkap Anggasta. 

Energen Champion SAC Indonesia menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang). 

Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)

  RELATED ARTICLES