M. Rizki Edi Saputra dan M. Naufal Alif Rizky saat berjuang di babak final Energen Champion SAC National Championship

Penggawa MAN 2 Gresik berhasil mencuri perhatian. Dalam babak final Energen Champion SAC National Championship, tim estafet kebanggaan East Java Qualifiers tersebut berhasil menyabet juara di nomor 4x100 meter putra. Mereka mengalahkan pesaing kuatnya, yakni SMAN 1 Glagah Banyuwangi, dengan perolehan waktu 44,87 detik. 

Berangkat dari posisi runner up 4x100 meter putra di East Java Qualifiers tak lantas membuat MAN 2 Gresik minder. Wisnu Lukman Hakim, Dimas Tri Agung Pamungkas, M. Rizki Edi Saputra dan M. Naufal Alif Rizky tampil totalitas. Mulai dari babak penyisihan hingga final. Bahkan, MAN 2 Gresik sudah lebih unggul di penyisihan awal National Championship dari SMAN 1 Glagah Banyuwangi. Dengan catatan waktu 45,23 detik. 

Menurut pelatih MAN 2 Gresik, Agus Suryadi, dirinya sejak awal optimis bahwa tim polesannya itu mampu menyabet juara di babak final. Apalagi melihat anak didiknya berangkat ke Jakarta dengan penuh percaya diri.

“Sebenarnya kami sudah bisa menebak kalau akan juara. Soalnya pas latihan juga waktunya sudah menyentuh angka 44 detik. Melebihi rekor SAC 4x100 meter 45,91 detik. Kan atletik itu olahraga terukur. Pas kita time trial sebelum berangkat lomba, sudah 44 detik juga,” ungkap Agus.

Baca Juga:Inilah Champion SAC yang Berangkat ke Australia!

“SMAN 1 Glagah Banyuwangi itu kuat. Tetapi kita bisa menebus trouble pas East Java Qualifiers. Kita pas final di Lapangan THOR itu sudah leading di pelari pertama dan kedua. Sampai pelari ketiga ada trouble di pengoperan tongkat. Sehingga dibalap dengan Glagah. Kita nggak mau kesalahan itu terulang lagi” 

Tim estafet MAN 2 Gresik baru dibentuk ketika SAC Indonesia akan dimulai. Tak semua anggotanya memiliki latar belakang atletik. Dimas adalah atlet badminton. Sementara Rizki dan Naufal adalah atlet sepak bola. Hanya Wisnu yang memiliki basic atletik. Ia adalah sprinter di nomor 400 meter dan 100 meter. 

“Waktu mencari anggota itu susah banget. Hanya ada tiga anak. Nah Naufal itu yang terakhir. Yang mengusulkan dia adalah Rizki, ya sudah kita semua akhirnya setuju terus ikut deh. Seiring berjalannya waktu chemistry kita terbentuk, bonding kita juga berhasil. Makin hari kekompakkan kita akhirnya ada,” kata Dimas. 

Tim estafet MAN 2 Gresik mengaku senang karena dapat menuntaskan babak final dengan maksimal. Bisa pecah rekor. Juga membawa pulang medali emas. “Apalagi kita lomba kemarin disaksikan Pak Jokowi, senang sekali waktu itu,” lanjut Wisnu.

Estafet MAN 2 Gresik akan melanjutkan aktivitas di dunia atletik sebagai tim. Mereka sebentar lagi akan menghadapi Jatim Open hingga Porprov. Mereka berharap, prestasi selanjutnya dapat mereka turunkan ke penerus mereka dari MAN 2 Gresik.

Baca Juga: Presiden Jokowi Apresiasi Gelaran Energen Champion SAC Indonesia

Energen Champion SAC Indonesia menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang). 

Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)

  RELATED ARTICLES