Selebrasi M. Azidan Pamungkas ketika finis pertama di final estafet 4x100 meter Energen Champion SAC Indonesia - Yogyakarta Qualifiers

Banyak orang menyebut atletik olahraga sederhana. Tak membutuhkan peralatan yang berharga mahal. Bahkan, baju apa pun bisa dipakai ketika berlomba. Dalam Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia - Yogyakarta Qualifiers, tim putra estafet 4x100 meter SMAN 1 Pundong menggunakan jersey bola sekolah mereka. 

Adalah Muhammad Azidan Pamungkas, Bramastyo Danny Saputra, Ahmad Syamiri Fadhli Hibatul Qadiri, dan Ahmad Syihan Fadhlan Hibatul Wafi. Mereka tampil percaya diri pada final, Minggu (23/10). Empat sekawan itu mempersembahkan gelar juara bagi sekolah. Dengan catatan waktu 49,41 detik. 

“Anak-anak kemarin tampil mengenakan jersey bola sekolah. Karena kami nggak punya kostum khusus atletik. Apalagi untuk lari estafet. Jadi karena diminta satu tim warna kostumnya harus senada, ya sudah kami memakai jersey bola sekolah kami,” ungkap Endang Perbawani, guru olahraga SMAN 1 Pundong. 

BACA JUGA: Kawinkan Juara Estafet 4x100 Meter, Tim SMAN 1 Pundong Ditraktir Kepala Sekolah

Meskipun Energen Champion SAC Indonesia diperuntukkan bagi siswa-siswi non pengalaman di atletik, pembentukan tim estafet Puspita Bangsa, julukan SMAN 1 Pundong, tak sembarangan. 

“Ada beberapa yang saya ambil dari tim sepak bola sekolah. Karena mereka larinya kencang. Ada juga yang saya lihat dari penilaian lari di pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan,” imbuh Endang.

Endang tak memaksa. Sosok di balik banyak kemenangan dari SMAN 1 Pundong itu menawarkan Energen Champion SAC Indonesia secara sukarela. “Saya bilang ke mereka, ‘ayo ikut saja ini kesempatan besar. Karena yang atlet profesional tidak bisa ikut.’ Siapa tahu kamu punya bakat di bidang lari. Tapi belum tahu saja,” kata Endang. 

BACA JUGA: Kalimantan Qualifiers: Serius di TM, Menyenangkan di Parents Gathering

Sementara itu, skuad estafet Puspita Bangsa berharap bisa sukses di National Championship. Baik dari segi catatan waktu maupun kekompakan tim. Nantinya, mereka akan bertemu dengan perwakilan tim estafet putra dari qualifiers yang lain. 

“Kalau bisa kita sampai ke tingkat internasional. Karena kemarin latihannya hanya sebentar, besok kita akan latihan lebih keras dan sungguh-sungguh lagi. Sebagai tim kita juga optimistis mampu mencapai yang terbaik,” kata Muhammad Azidan Pamungkas. 

Energen Champion SAC Indonesia menjaring anak-anak muda bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali-Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), West Java (Bandung), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta-Banten (Jakarta), Kalimantan (Banjarmasin), Central Java (Semarang), dan East Java (Surabaya).

Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi paling akbar di Tanah Air. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora.(*)

  RELATED ARTICLES