Novendi Natkime (tengah) menjadi pemenang lari 100 meter putra di Energen Champion SAC Indonesia Yogyakarta Qualifiers

Novendi Natkime merasa takut, malu dan gugup saat mengikuti Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia - Yogyakarta Qualifiers. Itu karena Wendy, panggilan akrabnya, tak punya sepatu lari. Siswa SMA Stella Duce 2 Yogyakarta (Stero) itu hanya memiliki sepatu basket. Sepatu dari olahraga yang ia tekuni sejak lama. 

Wendy bercerita, Ia sebenarnya ingin pakai sepatu basket saat babak kualifikasi. Tetapi karena takut licin saat start, ia akhirnya melepas alas kaki. "Saya justru merasa nyaman juga berlari tanpa alas kaki. Pengalaman yang luar biasa,” kata Wendy.

Wendy tak menyangka. Namanya bisa nangkring dalam daftar peserta yang lolos ke putaran final. Ia akhirnya meminjam sepatu lari. Agar penampilannya di lintasan makin maksimal. “Rasanya senang sekali bisa menggunakan sepatu itu. Karena itu adalah pertama kalinya saya menggunakan sepatu lari seperti itu,” katanya. 

BACA JUGA: Bangga! Ini Pemenang Yogyakarta Qualifiers yang Lolos ke National Championship

Mengikuti Energen Champion SAC Indonesia berawal dari keisengan bagi Wendy. Ia sempat disarankan oleh guru di sekolah mendaftar lompat jauh. Tapi Wendy malah mundur. Setelah melihat kawannya punya riwayat lompat jauh lebih oke dibanding dirinya. 

“Akhirnya saya dikasih kebebasan mau mengikuti yang mana. Dan saya memilih mengikuti lomba 100 meter. Walaupun pada saat pengambilan nilai lari 100 meter di sekolah saya tidak begitu memaksimalkan lari saya. Saya mempersiapkan diri saya dengan latihan dalam waktu yang sangat singkat. Yaitu sekitar 2-3 hari latihan sebelum pelaksanaan dan langsung mengikuti perlombaan,” jelasnya.

BACA JUGA: Fandi-Fendi Rahma, Si Kembar Kebanggaan SMAN 1 Sanden di Yogyakarta Qualifiers

Namun tekad Wendy sudah bulat. Ia tak ingin membuat almamaternya kecewa. Terutama tim basket dan guru olahraganya. “Mereka mempercayakan dan membanggakan saya menjadi andalan mereka. Sehingga waktu mengikuti lomba ini saya akan berikan semaksimal mungkin, bukan 99 persen lagi. Tetapi 100 persen,” terangnya. 

Wendy berharap, kompetisi atletik makin banyak digelar. Mengingat berbagai potensi anak muda luar biasa di Indonesia. Banyaknya kompetisi juga bisa membuat atletik makin dikenal banyak. Plus, bisa menjadi salah satu cabang olahraga andalan Indonesia di kejuaraan Internasional. 

“Semoga Energen Champion SAC Indonesia akan terus digelar setiap tahun dan semakin banyak peminat di sini,” pungkas Wendy. 

Wendy sukses mengamankan podium paling tinggi setelah finis pertama di babak final dengan waktu 11,96 detik. Membuatnya menjadi perwakilan Yogyakarta Qualifiers di babak National Championship nanti. 

Penyelenggaraan Energen Champion SAC Indonesia Yogyakarta Qualifiers sukses diikuti sebanyak 3.123 peserta dari 247 sekolah se-provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Termasuk di antaranya Wendy. Kompetisi ini berlangsung di Stadion Mandala Krida pada 21-23 Oktober.

Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi paling akbar di Tanah Air. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora.(*)

  RELATED ARTICLES