Pelari di SAC Indonesia saat melakukan start jongkok dengan kepala menghadap kebawah

Start jongkok merupakan teknik start yang digunakan dalam olahraga atletik. Awalan satu ini membutuhkan alat bernama start block dan disebut-sebut sebagai teknik start tersulit, jika dibandingkan dengan start berdiri dan start melayang. 

Pasalnya, start jongkok membutuhkan ketelitian memposisikan anggota tubuh, kepekaan terhadap aba-aba dari petugas perlombaan hingga perhitungan gerakan kaki. Oleh karena itu, tak sedikit atlet yang melakukan kesalahan saat melakukan start jongkok. 

Kali ini, SAC Indonesia akan merangkum 5 kesalahan yang biasanya terjadi dalam start jongkok. 

1. Posisi Kepala Terlalu Terangkat

Salah satu kesalahan umum yang banyak dilakukan student athlete saat melakukan start jongkok adalah posisi kepala terlalu terangkat. Seharusnya, kepala tetap dalam posisi netral mengikuti tubuh.

Student athlete biasanya berpikir bahwa seorang atlet harus melihat ke arah garis finish ketika perlombaan. Namun, posisi kepala terlalu terangkat tidak hanya membuat tubuh tegang, melainkan juga menempatkan atlet pada posisi akselerasi buruk. 

Baca Juga: Tiga Jenis Start dalam Olahraga Lari

2. Jari-jari Tangan Menghadap ke Depan

Kesalahan lain dalam start jongkok yang sering terjadi adalah memposisikan jari-jari tangan ke depan. Kondisi jari dengan posisi seperti ini dapat membuat dorongan ke belakang sehingga akan lebih berat dalam melakukan start.

Jari-jari harus mengarah ke samping dengan kedua ibu jari mengarah ke dalam, sementara jari telunjuk dan ibu jari harus berada dekat (tetapi tidak menyentuh) garis.

3. Posisi Bahu Lebih Condong daripada Tangan

Menempatkan bahu di belakang tangan dapat menghambat gerak akselerasi pelari saat melakukan start jongkok. Hal ini juga dapat menyebabkan mereka naik terlalu cepat sehingga kehilangan posisi akselerasi efektif sebelum waktunya.

Posisi yang benar saat mulai berlari adalah bahu harus lebih ke depan, agar atlet lebih mudah memindahkan bebannya dan melakukan akselerasi dengan baik. 

4. Tubuh Tidak Seimbang Ketika Mengangkat Panggul

Dalam melakukan start jongkok, posisi tubuh harus seimbang dan posisikan kaki bagian belakang agar menahan pergerakan tubuh. Apabila tubuh tidak seimbang, pelari dapat memulai start lebih lama dibandingkan pelari lainnya. Lebih buruk lagi, pelari juga bisa jatuh ke samping. 

5. Tidak Mencoba Start Block

Salah satu hal yang perlu diperhatikan oleh student athlete sebelum lomba menggunakan start jongkok adalah mencoba start block terlebih dahulu. Pasalnya, perlombaan menggunakan start block membutuhkan kenyamanan yang tinggi. 

Mencoba start block juga mengantisipasi adanya masalah terkait alarm start dan alatnya. (*)

  RELATED ARTICLES