Aksi Jesse Owens di Olimpiade Berlin 1936

Beberapa orang mungkin akan berdebat siapa atlet Olimpiade terbaik sepanjang masa. Apakah itu Usain Bolt atau Michael Phelps. Namun, ada satu nama lagi dalam kompetisi tingkat Olimpiade yang begitu berpengaruh dalam cabang olahraga atletik, yakni Jesse Owens. 

Lahir pada 1913 di Oakville, Alabama, AS, Jesse Owens merupakan seorang atlet berbakat yang unggul dalam nomor 100m, 200m, lompat jauh dan estafet. Riwayat prestasi Owens membuktikan bahwa dirinya menjadi salah satu atlet paling diperhitungkan sepanjang sejarah Olimpiade. 

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Tentang Olimpiade Paris 2024

Owens merupakan salah satu dari kontingen AS yang berhasil bersaing di Olimpiade Berlin 1936. Saat itu, kepergiannya di Olimpiade Berlin mendapatkan tentangan dari banyak pihak. Mengingat Owens adalah atlet keturunan Afrika-Amerika yang berhasil mencuri perhatian. Sedangkan, Jerman saat itu dipimpin oleh Adolf Hitler, yang sedang berkonflik politik dengan AS. 

Namun, Owens akhirnya berlaga di Olimpiade dan meraih empat medali emas. Ia memenangkan nomor 100m dengan catatan waktu 10,30 detik, 200m dalam 20,70 detik, dan kemudian lompat jauh, dengan jarak sejauh 8,06 meter.  Emas keempatnya didapat dari nomor estafet 4x100m, di mana Owens menjadi bagian penting dari tim yang mencetak rekor dunia 39,80 detik.

Baca Juga: 5 Atlet Atletik dengan Medali Olimpiade Terbanyak

Sebelum berprestasi di level internasional, Owens juga telah memperkuat namanya di atletik. Saat bersekolah di Cleveland, Owens memenangkan tiga nomordi kejuaraan antar sekolah nasional, yang digelar pada 1933 di Chicago. 

Kemudian, saat berkompetisi untuk Ohio State University dalam acara invitasi atletik yang digelar di Universitas Michigan, Owens menyamai rekor dunia untuk lari 100m dengan waktu 9,4 detik dan memecahkan rekor dunia untuk lari gawang 200m dengan waktu 20,3 detik, lari gawang rendah 220m 22,6 detik, dan lompat jauh 8,13m. 

Kehidupan Owens sebagai atlet Afrika-Amerika tidaklah mudah. Ia menjadi orang pertama dalam keluarga yang berkuliah. Karena prestasinya, Owens berhasil masuk Ohio State University, meskipun ia mendapatkan banyak diskriminasi oleh atlet berkulit putih. Dan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Owens harus bekerja paruh waktu di bengkel. 

Baca Juga: 5 Film Bertemakan Olahraga Lari yang Cocok Menemani Puasamu!

Namun hingga saat ini, Owens masih memegang beberapa rekor dunia untuk semua disiplin lari jarak pendek yang diakui oleh World Athletics. Ia juga menjadi salah satu atlet AS yang menjadi panutan para junior-juniornya. 

Setelah pensiun dari kompetisi, Owens terlibat dalam kegiatan diplomasi. Ia sempat melakukan kunjungan persahabatan ke India dan Asia Timur untuk Departemen Luar Negeri AS. Serta menjabat sebagai sekretaris Komisi Atletik Negara Bagian Illinois, dan bekerja di bidang hubungan masyarakat. 

Pada 1976 Owens menerima Presidential Medal of Freedom, dan pada tahun 1990 ia dianugerahi medali emas dari Kongres ASsecara anumerta.

Owens adalah perokok berat selama 35 tahun, dimulai pada usia 32 tahun. Mulai 1979, ia dirawat di rumah sakit karena kanker paru-paru yang sangat agresif dan resistan terhadap obat. Ia meninggal karena penyakit tersebut pada usia 66 tahun di Tucson, Arizona, pada 1980. (*)

  RELATED ARTICLES