Deretan juara kompetisi atletik SAC Indonesia 2023 yang bakal training camp ke Tiongkok

Tiongkok menjadi salah satu negara yang unggul di bidang olahraga. Negeri Panda tersebut mendominasi perolehan medali Olimpiade hingga menjadi negara pemimpin Asian Games selama puluhan tahun. 

Kehebatan Tiongkok melakukan persiapan yang matang untuk setiap kompetisi besar membuat negara tersebut unggul di bidang olahraga. Salah satunya karena jumlah penduduk yang banyak, sehingga dapat mengumpulkan talenta-talenta hebat. 

Namun jumlah penduduk saja nggak bisa memberikan medali dan kemampuan besar pada jajaran atletnya. Berikut adalah beberapa alasan kenapa Tiongkok unggul di bidang olahraga: 

1. Banyaknya Sekolah Olahraga dan Subsidi

Di Tiongkok, anak-anak yang memiliki sedikit minat di bidang akademi diperbolehkan untuk menekuni minat lain seperti olahraga. Sehingga, ada banyak sekolah olahraga di Tiongkok dan anak-anak.

Selain itu, terdapat subsidi dan pendanaan bagi para atlet yang menekuni olahraga pada level tertentu. Sehingga, remaja dan anak muda di Tiongkok dapat berkonsentrasi hanya pada olahraga tanpa mengkhawatirkan hal lain.

Terdapat hampir 5000 sekolah olahraga yang memberikan pelatihan berkualitas kepada para atlet pemula dan mendorong mereka untuk membawa prestasi bagi bangsanya.

2. Pertumbuhan Ekonomi dan Program Pelatihan Terpusat

Tiongkok adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Sehingga, Tiongkok memiliki program dan pendanaan khusus yang dialokasikan untuk pelatihan atlet yang mengawasi kemajuan mereka di berbagai cabang olahraga. 

Pendanaan yang besar (diperkirakan salah satu yang tertinggi di dunia) termasuk dengan pemberian gaji yang layak bagi para atlet, sehingga semakin memotivasi mereka untuk menyalurkan energi mereka ke arah yang benar.

Karena negara ini menganggap olahraga merupakan bidang yang sangat serius, Tiongkok mempekerjakan pelatih berkualitas. Tiongkok juga tidak ragu untuk merekrut pelatih asing dan siap menggelontorkan banyak pendanaan untuk itu.

3. Membaca Peluang

Menjadi pemimpin perolehan medali di kompetisi dunia bukan hanya dilihat dari berapa banyak perolehan medali dari keseluruhan cabang olahraga. 

Tiongkok pintar memilih olahraga untuk memaksimalkan peluang mereka memenangkan medali. Tiongkok bisa mengawasi kekuatan dan kelemahan lawan dalam olahraga tertentu dan membuat rencana.

Misalnya, Tiongkok menyadari kurangnya persaingan dan mempersiapkan diri dengan tekun untuk olahraga Trampolin. Hasilnya, mereka meraih medali emas setelah dua edisi pada tahun 2008 di Beijing pada nomor putra dan putri.

Lu Chunlong meraih emas di kategori individu putra dan He Wenna meraih emas di kategori individu putri di Olimpiade Beijing 2008. Dong Dong, yang juga dari Tiongkok, telah memenangkan perunggu tetapi ia kemudian mengantongi medali emas di Olimpiade London 2012, melanjutkan dominasi Tiongkok di cabang olahraga yang relatif baru ini.

4. Sektor Laki-laki dan Perempuan Sama

Banyak negara yang lebih mementingkan cabor yang diperuntukkan laki-laki dan tak terlalu mempedulikan cabor yang diperuntukkan perempuan. 

Tiongkok melawan tren ini dengan menghasilkan pemain perempuan berkualitas. Bahkan, terkadang mengungguli kontingen laki-laki dengan memenangkan lebih banyak medali. 

Di Olimpiade Beijing 2008, Tiongkok memenangkan 7 medali emas di sektor perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Secara total, Tiongkok membawa pulang 29 medali emas untuk sektor perempuan dan Laki-laki dengan 22 emas medali. 

Tiongkok membina atlet-atlet wanita berkualitas tinggi dan berupaya keras mendorong mereka untuk membuat sejarah. (*)

  RELATED ARTICLES