Meliaton Kum (SMPS Petra Timika) menjadi pemenang tolak peluru jenjang SMP

Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia menjadi kompetisi atletik terbesar di Indonesia. Salah satu wilayah yang dipilih untuk regional qualifiers adalah Papua. Provinsi yang disebut sebagai tulang punggung atletik nasional. 

Di Bumi Cenderawasih, Energen Champion SAC Indonesia sukses dilaksanakan pada 7-9 Oktober. Diikuti lebih dari 2.500 siswa di Papua. Dari jumlah tersebut, tentu ada beberapa bakat yang sudah terlihat. Bahkan mempertajam rekor Energen Champion SAC Indonesia sendiri. 

Misalnya, di Papua Qualifiers ada Meliaton Kum. Siswa dari SMP Petra Timika yang berhasil mencatatkan tolakan sejauh 11,25 meter. Mengalahkan catatan rekor Energen Champion SAC Indonesia untuk Bali-Nusra Qualifiers dengan catatan 10,20 meter. Padahal, Meliaton Kum mengaku baru pertama kali mengikuti kompetisi tolak peluru. 

Potensi seperti Meliaton Kum diharapkan dapat terus muncul ke permukaan. Tujuannya agar stok dan penerus atlet atletik nasional di Indonesia semakin melimpah. Apalagi, Energen Champion SAC Indonesia memiliki visi yang kuat untuk tidak mengizinkan student athlete tingkat nasional ikut berlomba. Sehingga, siswa non pengalaman bisa terlibat jauh lebih besar.

Rupanya, kehebatan anak-anak Papua di cabor atletik telah menarik perhatian tim pemanduan bakat dari Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Hal itu dilihat selama berlangsungnya Energen Champion SAC Indonesia Papua Qualifiers.

Kaleb D. Kehek merajai nomor lari 100 meter putra di Papua Qualifiers

Menurut Cukup Pahalawidi, salah satu anggota tim pemanduan bakat dari PB PASI,  kompetisi yang didukung oleh Mayora ini dapat menemukan bibit atletik di Papua.

PB PASI sebenarnya menjadikan Papua sebagai lokasi proyeksi pencarian bibit atletik untuk dibina sebagai atlet tingkat nasional dan internasional. Hal itu dilakukan mengingat sejarah atlet atletik Papua terdahulu yang berprestasi di ajang internasional. 

Cukup Pahalawidi juga berpendapat bahwa kemampuan generasi Papua yang sudah juara dalam Energen Champion SAC Indonesia Papua Qualifiers bisa dibilang cukup mumpuni. Namun, bakat saja tak cukup. Diperlukan sistem pembinaan yang baik dari berbagai pihak. Terutama pemerintah.

“Harapannya, adik-adik yang juara ini bisa dikembangkan. Karena secara otomatis potensinya sudah bagus, hanya bagaimana kita mengelolanya,” katanya. “Jadi kita temukan beberapa atlet. Kemarin lari 800 meter, itu potensinya bagus sekali. Tidak hanya tinggi, potensi larinya juga bagus. Sama lari 100 meter juga bagus. Jadi hampir semuanya bagus, hanya nanti tergantung pengelolaannya bagaimana,” ungkapnya.

Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi antarpelajar paling akbar di Indonesia yang diselenggarakan oleh PB PASI dan DBL Indonesia. Acara ini dipersembahkan dan didukung penuh oleh Energen Champion. Minuman coklat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)

  RELATED ARTICLES