Peserta SAC Indonesia saat bersaing dalam SAC Indonesia National Championship

Pliometrik adalah jenis latihan olahraga yang menggunakan kecepatan dan kekuatan gerakan yang berbeda. Tujuan dari pliometrik adalah membangun kekuatan otot. Pelatihan plimoterik dapat meningkatkan kinerja fisik dan kemampuan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas.

Pliometrik dapat mencakup berbagai jenis latihan, seperti push up, aktivitas latihan melempar, berlari, melompat, dan menendang. Atlet sering menggunakan pliometrik sebagai bagian dari pelatihan. Tetapi selain atlet juga dapat melakukan latihan ini, karena berbagai gerakan yang sederhana. 

Saat kamu ingin memulai pliometrik, bekerja samalah dengan pelatih berpengalaman yang dapat menunjukkan cara melompat dan mendarat dengan aman dan benar. Mulailah latihan pliometrik dengan intensitas yang rendah. Gunakan beberapa gerakan pliometrik ke dalam latihan rutin.

Karena pliometrik adalah olahraga yang berdampak tinggi dan intens, seseorang harus melakukan konsultasi kepada dokter atau ahli pelatihan terlebih dahulu jika kamu memiliki masalah kesehatan.

Pliometrik adalah teknik yang dapat digunakan dengan berbagai cara. Misalnya, kamu dapat melakukan pliometrik untuk membantu melatih bola basket, voli, tenis, atau aktivitas lain yang menggunakan gerakan eksplosif.

Jenis-jenis Latihan Pliometrik

1. Lompat Jongkok (Squat Jump)

Lompat jongkok (Squat Jump) adalah gerakan yang sangat sederhana yang dapat dilakukan hampir di mana saja. Posisikan tubuh dalam keadaan akan melompat dan mendarat saat lutut ditekuk. 

2. Lompat Kaki Ganda (Double Leg Hop)

Double leg hop (juga dikenal sebagai standing broad jump) mirip dengan squat jump. Namun, gerakan ini mengharuskan kamu lompat ke depan bukan ke atas. 

Kunci untuk meminimalkan risiko cedera sambil juga meningkatkan kinerja memuat melalui pinggul, bukan lutut.

3. Latihan Lompatan Vertikal, Horizontal dan Vertikal

Setelah menguasai squat jump dan double leg hop, gabungkan keduanya dan lakukan lompatan vertikal, horizontal, vertikal.

4. Lompatan Samping

Latihan lompatan samping melatih tubuh dalam dua dimensi (vertikal dan horizontal). Pilih satu kaki untuk memulai (misalnya kiri) dan angkat kaki lainnya dari tanah. Lompat dari kaki kiri ke kaki kanan sambil tetap berada dalam garis.

5. Lompatan Satu Kaki

Lompatan satu kaki (Single leg hop) adalah perkembangan lanjutan dari double leg hop/standing broad jump. Cara melakukannya adalah pilih satu kaki, muat melalui pinggul di kaki itu, dan lompat ke depan. Jaga agar mata dan dada tetap tegak untuk menjaga keseimbangan. Kemudian, mendaratlah dengan kedua kaki setelah melompat dalam posisi atletis. (*)

  RELATED ARTICLES