Peserta Kids' Athletics di Central Java Qualifiers

Kids’ Athletics merupakan salah satu program pengembangan dasar terbesar di dunia olahraga. Dibuat pada 2005, Kids' Athletics telah diimplementasikan di 134 anggota federasi World Athletics dan telah menarik penonton dari seluruh dunia dengan lebih dari 13 juta anak. Sama seperti negara lain, Kids’ Athletics juga sangat populer di Indonesia. 

Menurut Journal of Physical Education, Health and Sport, Pembelajaran Permainan Kids' Athletics Sebagai Wujud Pengembangan Gerak Dasar Atletik pada Anak-anak, Kids’ Athletics adalah suatu kegiatan olahraga untuk anak-anak yang diadaptasi dari olahraga atletik orang dewasa. Olahraga ini memiliki unsur gerak dasar lari, lompat, lempar. 

Sama seperti atletik orang dewasa, Kids’ Athletics juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesegaran jasmani anak-anak usia dini, karena di dalam permainan ini terdapat unsur daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan koordinasi.

Dalam kompetisi Student Athletics Championships (SAC) Indonesia, Kids’ Athletics menjadi salah satu event yang berdiri sendiri. Peminatnya juga banyak. Bahkan, orang tua sangat mendukung anak-anak untuk mengikuti perlombaan ini. Kids Athletics yang dilombakan dalam SAC Indonesia ada dua: Formula One dan Kanga’s Escape.

Baca Juga: Yuk, Kenalan dengan Kanga’s Escape dan Formula One

Sejarah dan Konsep Kids’ Athletics

Sejak dahulu, anak-anak tertarik untuk bersaing satu sama lain. Atletik dengan berbagai cabang olahraganya memberikan ruang dan peluang bagus untuk interaksi seperti ini. Sehingga, para pegiat atletik di International Association of Athletics Federations (sekarang World Athletics) merancang kompetisi yang benar-benar sesuai untuk anak-anak.

Setelah banyak penelitian dan studi mengenai hal tersebut, tantangan bagi IAAF adalah merumuskan konsep baru. Yaitu atletik yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak. Selain persyaratan tersebut, proyek IAAF juga harus benar-benar sistematis.

Pada 2001, IAAF Kids’ Athletics Working Group mengambil inisiatif dan mengembangkan konsep acara untuk anak-anak yang menampilkan permainan berbeda dari model atletik dewasa. Konsep tersebut selanjutnya diberi label, IAAF Kids’ Athletics, dan sejak itulah sejarah kids’ athletics dari konsep sederhana kemudian mendunia.

Kemudian, pada tahun 2005, IAAF membuat kebijakan atletik global untuk pemuda. Dengan usia dari 7 hingga 15 tahun. Kebijakan ini memiliki dua tujuan. Pertama, menjadikan atletik sebagai acara individu yang paling banyak dipraktikkan di sekolah-sekolah di seluruh dunia. Kedua, agar anak-anak bisa mempersiapkan masa depan mereka dan bermanfaat bagi negara. 

Gerakan olahraga yang sesuai dengan anak-anak usia sekolah akan menjadikan mereka menjadi anak yang memiliki jiwa yang sportif, dan pantang  menyerah. The National Coaching Accreditation menyebut bahwa anak bermain olahraga untuk kesenangan, membangun komunikasi/pertemanan, menjaga kesehatan, dan belajar keterampilan baru.(*)

  RELATED ARTICLES