Gubernur NTB Zulkieflimansyah (baju hijau) bersama founder dan CEO DBL Indonesia Azrul Ananda (tiga dari kiri), Ketua KONI NTB Mori Hanafi (dua dari kiri), Kadispora NTB Surya Bahari (kanan) dan Ketua Pengprov PASI NTB Muhammad Farid Ghozaly (kiri) saat akan menabuh gendang beleq sebagai tanda dimulainya Champion SAC Indonesia qualifier Bali-Nusa Tenggara.

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah secara resmi membuka Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia, Jumat (30/9). Babak Qualifier Bali dan Nusa Tenggara berlangsung meriah di GOR 17 Desember, Kota Mataram. Zulkieflimansyah yakin akan muncul banyak mutiara-mutiara terpendam di event atletik antarpelajar terbesar di Indonesia itu.

NTB memang dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil atlet hebat. Utamanya di dunia atletik. Sprinter andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri lahir dari provinsi ini. Oleh karena itu, Zulkieflimansyah yakin Champion SAC Indonesia akan berdampak besar terhadap keberlangsungan pembinaan atletik. Baik di NTB, maupun di Indonesia.

"Sebab atlet kelas dunia butuh perencanaan yang terprogram jangka panjang. Selama ini kita punya Zohri atau Sofyan yang berhasil meraih emas. Namun mereka lahir karena bakat alam. Mudah-mudahan dengan inisiasi yang luar biasa ini, kita memulai kompetisi dari tingkat pelajar secara reguler. Sehingga akan terlihat mutiara-mutiara yang selama ini terpendam," katanya.

Apalagi Champion SAC Indonesia memiliki program yang luar biasa. Para jawara dari sembilan kualifikasi regional, akan diadu di babak National Championship pada Desember mendatang di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. Para juara National Championship berkesempatan mengikuti international training camp. Mereka akan belajar dan berlatih di pusat sports science ternama dunia.

"Dengan adanya kompetisi regional, kemudian dipertandingkan di tingkat nasional, lalu dibimbing di luar negeri, saya yakin ini akan berguna bukan hanya untuk atletik NTB, tapi juga untuk atletik Indonesia. Khusus untuk NTB, saya berharap mudah-mudahan ini menjadi langkah yang cukup panjang untuk mempersiapkan atlet-alet andal di NTB. Terutama untuk tuan rumah PON 2028 mendatang," ucap Zulkieflimansyah.

Sementara itu, founder sekaligus CEO DBL Indonesia Azrul Ananda menjabarkan alasan mengapa Champion SAC Indonesia dimulai dari NTB. Azrul mengaku memiliki sejarah panjang dengan provinsi ini. Pertama, NTB adalah provinsi pertama yang menjadi tuan rumah Honda DBL di luar Surabaya pada 2008 silam. Selain itu, Azrul juga pernah membuat event gowes sukses di wilayan ini pada 2013 lalu.

"Ini pertanda baik. Memang jodohnya harus dimulai dari NTB," ucap Azrul Ananda. "Selain itu, Lalu Zohri yang kini menjadi ikon atletik Indonesia, juga berasal dari NTB," imbuhnya.

Azrul juga memberikan acungan jempol atas besarnya animo peserta di babak qualifier Bali dan Nusa Tenggara. Menembus 3.820 peserta. Ini jauh di luar target 2.000 peserta. "Ini sudah 180 persen lebih dari target. Kalau tren ini berlanjut, orang-orang melihat penyelenggaraan di Lombok bisa seperti itu, ini akan jauh di atas target," ungkap Azrul.

Azrul optimistis Champion SAC Indonesia akan menjadi wadah untuk mendapatkan bibit atlet berbakat. Para atlet terbaik yang terjaring dari event ini, akan dibina kembali oleh PB PASI agar makin unggul. "Sejauh ini belum ada yang menyentuh atletik di tingkat pelajar. Jadi Insya Allah ini akan menjadi sesuatu yang istimewa," bilang Azrul. (*)

  RELATED ARTICLES