Parluatan Siregar saat memberi sambutan di opening Energen Champion SAC Indonesia - North Sumatera Qualifiers

Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia kini sedang bergulir. Kompetisi atletik pelajar terbesar di Indonesia itu tak hanya bertujuan mencari juara di dunia atletik. Melainkan memantau finalis dan peserta yang berpotensi. Hal tersebut disampaikan oleh Parluatan Siregar, anggota tim pemanduan bakat dari PB PASI pada Sabtu (12/11). 

Parluatan, yang merupakan mantan sprinter nasional, berperan sebagai petugas talent scouting di Energen Champion SAC Indonesia - North Sumatra Qualifiers. Menurutnya, tim PB PASI masih melakukan penelitian. Guna melihat perkembangan peserta yang sedang berlomba. Pemantauan ini dilakukan pada tiga jenjang. Baik SD, SMP dan SMA. 

“Nanti tinggal kami lihat kepada mereka. Tinggi dan berat badannya. Nanti dihubungkan dengan prestasi hari ini. Apabila termasuk ke dalam calon atlet berpotensi, akan dilakukan tindakan lebih lanjut. Agar mereka-mereka ini lebih diperhatikan,” ungkapnya. 

BACA JUGA: Sumatera Utara Sudah Rindu Event Atletik Seakbar Energen Champion SAC Indonesia

Menurut Parluatan, hasil pantauannya tak hanya dipengaruhi juara. Melainkan berbagai sisi. Mulai dari anatomi dan postur, minat dan bakat alam yang sudah terbentuk, juga keturunan. 

“Dia tidak juara tetapi posturnya bagus, misalnya. Dia umur 18 tahun tetapi tingginya mencapai 175-180. Ini perlu diperhatikan. Ada juga yang sudah menggeluti tapi belum juara. Ada yang memiliki minat kuat tetapi belum punya kesempatan berkompetisi, itu juga kita akomodir," imbuh polisi berpangkat Kombes Pol itu.

Cukup Pahalawidi (kiri) saat menjalankan tugas sebagai tim pemanduan bakat di North Sumatera Qualifiers

Hal serupa disampaikan oleh Cukup Pahalawidi. Salah satu tim talent scouting dari PB PASI di Jakarta. Menurut Cukup, yang direkomendasikan oleh PB PASI adalah yang termasuk ke dalam delapan besar untuk nomor lapangan. Dan para finalis, jika termasuk dalam nomor lintasan.

BACA JUGA: Juara Nasional Energen Champion SAC Indonesia 2022 Diberangkatkan ke Australia

“Jadi bukan yang juara saja. Kita melihat potensi itu bisa tinggi badan. Bisa panjang tungkai. Bisa rentang lengan. Karena di setiap event atletik, antara lari lompat dan lempar punya ciri khas kebutuhan yang berbeda,” kata Cukup.

“Misalnya, ‘oh ada anak tinggi’. Kita lihat lagi. Tinggi itu tinggi badannya atau kakinya. Kita tidak bisa mengambil kesimpulan ‘oh yang panjang tungkainya’. ‘Wah ini bagus’. Ya nggak mesti juga,” katanya. 

Menurut Cukup, itu lah gunanya pemassalan. Agar anak di semua kelompok umur dan jenjang sekolah dapat terpantau. Tak hanya fokus di klub atletik dan perkumpulan tertentu saja. “Potensi itu pasti banyak. Tinggal kita bagaimana mengolah dan mendapatkannya,” ungkap Cukup.

BACA JUGA: 4 Keseruan Opening Energen Champion SAC Indonesia - North Sumatera Qualifiers

Energen Champion SAC Indonesia menjaring anak-anak muda bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali-Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), West Java (Bandung), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta-Banten (Jakarta), Kalimantan (Banjarmasin), Central Java (Semarang), dan East Java (Surabaya).

Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)

  RELATED ARTICLES