Nyeri tak berasa. Lutut Andira Putri Syiar, student athlete asal SMAN 2 Pati mengalami luka ketika ia memastikan satu tempat di babak final Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 Central Java Qualifiers.
Iya saat itu ia tak kuasa memperlambat laju larinya ketika melewati garis finis. Alhasil badannya terjatuh dan lututnya lebih dulu menyentuh tanah. Ini jelas sedikit banyak membuat pikirannya terganggu. Pasalnya masih ada hari penentu babak final. Penentuan apakah ia berhasil kembali mengisi podium dan berangkat ke National Championship.
“Pastinya overthinking banget waktu setelah babak penyisihan kemarin (Sabtu, 16 November 2024). Takut kalau gak bisa berangkat nasional (National Championship),” ujarnya.
Bahkan perasaan takut tersebut sampai hinggap pada detik-detik menegangkan dalam hidupnya. Rasa takut dan nyeri tersebut menjadi satu perasaan yang bisa saja merusak mimpi tahun terakhirnya sebagai anak SMA.
Baca juga: Ada Kultur Atletik di Balik Konsistensi SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang
“Waktu start sempat kerasa nyeri banget. Soalnya kan lututnya nempel. Ya, sudah aku tahan aja sebisa aku,” ungkapnya.
Setelah aba-aba, dia melesat. Andira berhasil menjadi cewek pertama yang menyentuh garis finis dengan catatan waktu 13,06 detik. Selama perjalanannya merasakan rasa takut dan nyeri. Semangatnya menjadi endorfin untuk terus berlari kencang.
“Pas sudah lari sudah gak kerasa sakitnya. Nyerinya juga gak kerasa. Gak tahu kenapa, mungkin karena ketutup semangat jadinya loss,” terangnya.
Ya, keinginannya untuk bisa berangkat lagi ke National Championship begitu besar. Keinginan tersebut yang mengalahkan rasa nyeri di lututnya.
“Pengen berangkat aja. Aku melihat peluangku buat bisa juara satu di National Championship itu besar. Soalnya kan tahun lalu ketutup sama kakak-kakak kelas. Nah, aku ngerasa tahun ini aku bisa,” sambung cewek yang ingin berangkat ke luar negeri lewat menjadi juara nasional di SAC Indonesia.
Keberhasilannya menjadi juara satu pada nomor lomba sprint 100m putri di Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 Central Java Qualifiers juga menjadi alarm bahaya. Pasalnya catatan waktunya hanya terpaut nol koma lima detik dengan Rizki Cahaya, jawara nasional nomor lomba sprint 100m putri. Plus saat itu ia harus berlari dengan menahan rasa sakit di lututnya.
“Target aku nanti 12,50 detik. Semoga bisa ya, Mas,” cetusnya. Jika benar ia memasang target waktu tersebut. Maka Andira bisa saja menjadi pemegang rekor baru SAC Indonesia! Menjadi student athlete putri tercepat di lintasan! Saat in selamat dan semangat untuk persiapan ke National Championship.