Paulus Oro (kiri) saat menerima penghargaan sebagai runner-up tolak peluru. 

Hanya bermodal belajar dari YouTube. Paulus Oro bisa menduduki posisi runner-up tolak peluru dalam Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia Papua Qualifiers. Siswa SMA YPK Ebenhaezer itu belajar secara otodidak. Bahkan ia berlatih menggunakan batu. Sebagai pengganti peluru. 

“Biasanya kalau latihan itu saya jalan-jalan keluar rumah. Terus kalau melihat batu, itu saja saya pakai. Saya senang sekali bisa menjadi runner-up. Karena ini baru pertama kalinya saya mengikuti lomba tolak peluru,” ungkap Paulus Oro. 

Mengikuti kompetisi tolak peluru menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi Paulus Oro. Apalagi ia sukses mengamankan posisi runner-up. Padahal, Paulus sedang jauh dari orang tuanya. Namun ia tetap berhasil membuat orang tuanya bangga. Bahkan ia juga sudah tak sabar untuk mengikuti National Championship yang akan digelar di Jakarta. 

“Saya di Mimika ini kos. Orang tua saya jauh di kampung.Tetapi saya bersyukur sudah bisa membanggakan orang tua dan menjadi juara 2,” imbuhnya. 

Paulus Oro berhasil mencatatkan tolakan sejauh 9,04 meter. Hanya selisih 0,26 meter dari milik Melvin. Juara tolak peluru di Papua Qualifiers. Melvin mengantongi jarak 9,30 meter. Namun, pencapaian jarak keduanya masih jauh dari jawara di Bali-Nusra Qualifiers. Yakni Farid Rizwan dari SMAN 2 Mataram. Yang membuat tolakan 11,36 meter. 

“Saya akan berlatih lebih giat lagi sebelum ke Jakarta. Saya juga akan berusaha memberikan yang terbaik bagi sekolah dan Papua. Terutama Mimika,” lanjut Paulus. 

Energen Champion SAC Indonesia akan menjaring anak-anak muda bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali-Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), West Java (Bandung), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta-Banten (Jakarta), Kalimantan (Banjarmasin), Central Java (Semarang), dan East Java (Surabaya).

Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi pelajar paling akbar di Tanah Air. Diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Acara ini dipersembahkan dan didukung penuh oleh Energen Champion. Minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora.

Harapannya, kompetisi ini dapat menghasilkan bibit atletik seperti Paulus Oro. Yang sebelumnya tak menyadari bakat atletiknya di tolak peluru. Bahkan hanya mempelajari teknik dan cara bermain dari YouTube. “Ya, kalau sudah berniat untuk menekuni bidang, kita pasti bisa,” pungkas Paulus. 

  RELATED ARTICLES