Bayanillah saat mencoba lembing ketika melakukan Australia Tour

Lempar lembing merupakan salah satu olahraga atletik yang membutuhkan keterampilan besar. Pasalnya, teknik yang salah akan membuat hasil lemparan tidak maksimal. Meskipun begitu, banyak atlet muda yang masih melakukan kesalahan umum dalam lempar lembing. Jika kalian ingin menghindarinya, berikut adalah enam kesalahan umum dalam lempar lembing. 

1. Teknik Menggenggam yang Salah

Banyak atlet muda yang salah dalam memegang lembing. Kesalahan genggaman yang umum dapat terlihat mulai dari telapak tangannya. Biasanya, mereka memegang lembing dengan melintang di telapak tangan, sehingga sulit untuk mengarahkan alat tersebut ke arah lemparan

2. Salah dalam Mengarahkan ujung lembing

Sebelum melakukan lemparan, banyak atlet muda yang kehilangan kendali atas ujung lembing, karena mengangkat ujungnya terlalu tinggi atau mengayunkannya ke satu sisi. Ujung yang runcing terlalu tinggi dapat mengakibatkan lembing kehilangan arah, melakukan gerakan meroda dari ujung ke ujung, mendarat rata atau ekor terlebih dahulu dan menukik. 

3. Memegang Lembing Menjauhi Badan

Daripada mendekatkan lembing ke kepala sebelum dilempar, banyak atlet muda yang menjauhkan lembing dari tubuhnya. Hal ini sering kali disebabkan oleh rasa takut terhadap ujung lembing atau takut mengenai batang lembing.

4. Mendorong Bukan Menarik Lembing

Banyak pemula yang secara alami tidak kuat dalam melempar lembing dan akan mendorong lembing dari bahunya. Padahal, gerakan lempar lembing harusnya menarik melewati bahunya.

Baca Juga: Lempar Lembing: Pengertian, Sejarah, Teknik, dan Gaya

5. Memukul Lembing

Banyak atlet muda yang menggunakan gerakan keliru saat melepaskan lembing, sehingga mengakibatkan alat tersebut “melontar”. Setelah melepaskan lembing, tangan pelempar harus “mengikuti” alat tersebut dan kemudian menjatuhkannya ke bawah dan melintasi tubuh mereka. Lembing harus dilempar dengan kecepatan dan kekuatan. Bukan dihantamkan ke bawah. 

6. Keliru dalam Berlari

Banyak atlet muda melakukan lari jarak jauh sebagai persiapan untuk melempar lembing, sebelum melambat, berhenti, lalu melakukan lempar. Padahal, gerakan ini dapat membuat atlet kehilangan dorongan yang harusnya bisa didapat dari lari tersebut. (*)

  RELATED ARTICLES