Winney Maharati Ruung saat beraksi dalam Athletics West Track and Field Championship di Perth, Western Australia

Perlombaan atletik tak hanya dikategorikan berdasarkan lintasan dan lapangan, panjang jarak yang ditempuh, maupun tekniknya, melainkan juga stadion atau lokasi yang digunakan. Pada dasarnya, perlombaan atletik dikategorikan menjadi dua: dalam ruangan dan ruang ruangan. 

Perlombaan atletik dalam ruangan relatif baru di dunia kompetisi atletik. Secara tidak resmi, yang pertama diadakan pada tahun 1863, di London, Inggris, di sebuah aula besar di halaman Cremorne Pleasure Gardens. Menurut majalah Spike, penerbit dari Asosiasi Internasional Federasi Atletik, ada empat acara lari dan lompat jangkit.

World Athletics mengadakan pertemuan dalam ruangan internasional resmi pertamanya pada tahun 1985, di Paris. Lalu kembali diadakan di Indianapolis, Ind., dua tahun kemudian perlombaan dalam ruangan diadakan setiap dua tahun sejak itu.

Namun sejarah bukanlah satu-satunya elemen yang membedakan acara di dalam dan di luar ruangan, setidaknya di tingkat internasional. Namun ada beberapa hal untuk teknis perlombaannya, apa saja? 

1. Jumlah nomor dalam ruangan lebih sedikit daripada nomor luar ruangan

Pada tingkat tertinggi kompetisi World Athletics, perlombaan atletik luar ruangan terdiri dari 28 nomor: 18 nomor lintasan, delapan lapangan, ditambah nomor gabungan decathlon (pria) dan heptathlon (wanita). Di dalam ruangan, hanya memiliki 15 nomor lomba: delapan lintasan, lima lapangan, dan heptathlon (pria) dan pentathlon (wanita).

2. Lintasan lebih pendek di dalam ruangan

Di dalam ruangan, lintasan yang digunakan adalah 200 meter. Itu setengah dari ukuran luarnya. Artinya, atlet harus berlari dengan  lebih banyak tikungan dan belokan yang lebih ketat di dalam ruangan daripada di luar ruangan. Sementara itu, di luar ruangan, lintasan berukuran 400 meter.

Karena mereka berlari dengan kecepatan tinggi, tikungan sebagian besar trek dalam ruangan dibelokkan pada sudut antara 10 dan 15 derajat. Transisi vertikal antara lintasan lurus datar dan belokan membelok kontinu dan seragam untuk memudahkan atlet mengoper dengan mudah dari lurus ke belokan.

3. Jarak perlombaan sebagian besar lebih pendek di dalam ruangan

Di dalam ruangan, 100 meter menjadi 60 meter. 400 meter, 800 meter dan 1.500 meter tetap ada, tetapi 5.000 meter menjadi 3.000 meter. Sementara itu, tidak ada perlombaan 200 meter, 5.000 meter dan 10.000 meter di dalam ruangan.

4. Ada lebih sedikit nomor lempar

Nomor lintasan biasanya berlangsung di lapangan terbuka yang dibentuk oleh lintasan, yang disebut lapangan tengah. Jika lintasan yang digunakan lebih kecil, berarti lebih sedikit ruang untuk nomor lempar, dan jarak yang lebih pendek untuk nomor lintasan.

Di luar ruangan, ada perlombaan lempar lembing, lontar martil, lempar cakram, dan peluru. Di dalam ruangan biasanya hanya tolak peluru.

Selain itu, tolak peluru juga memiliki lebih banyak tindakan pencegahan keamanan. Di luar ruangan, atlet tolak peluru biasanya melempar ke area pendaratan yang dikelilingi oleh papan lengkung, dicat putih. Di dalam ruangan, area pendaratan ditutup di kedua ujungnya dengan penghalang dan jaring pelindung untuk mencegah penonton terkena lemparan.

Baca Juga: Berbagai Nama Kejuaraan Atletik di Dunia

5. Catatan waktu di dalam ruangan umumnya lebih lambat

Di nomor 400 meter, rekor luar ruangan putra adalah 43,18, sementara rekor di dalam ruangan, itu 44,57.

Di nomor 800 meter, rekor luar ruangan putri adalah 1.53.28, sedangkan di dalam ruangan, 1:55,82.

Catatan waktu berpengaruh karena ukuran lintasan yang berbeda. Meskipun tidak ada faktor cuaca yang harus dihadapi (angin, sinar matahari di mata), berlari di lebih banyak tikungan memaksa atlet bergerak lebih lambat dan itu mempengaruhi catatan waktunya. (*)

  RELATED ARTICLES