Refan Arta Dinata (tengah) saat berlomba dalam final 1.000 meter putra Energen Champion SAC Indonesia - West Java Qualifiers

Selalu ada orang istimewa yang mendukung karier kita. Tak terkecuali Refan Arta Dinata. Runner up 1.000 meter putra dalam Energen Champion Student Athletics Championships (SAC) Indonesia - West Java Qualifiers. Siswa SMAN 1 Jatiwaras, Tasikmalaya tersebut selalu ditemani oleh sang orang tua ketika berkompetisi maupun berlomba. 

Dalam gelaran SAC tahun ini, Refan berhasil melaju ke babak National Championship. Yang akan digelar di Stadion Madya, Jakarta. Tepatnya 11-13 Januari mendatang. Ia berharap, ketika berlomba di babak puncak kembali ditemani oleh orang tuanya. 

“Kemarin waktu lomba West Java Qualifiers di Stadion Arcamanik satu keluarga nonton. Terus kemarin aku sempat sakit dan pucat banget, orang tua jadinya khawatir. Tapi karena sudah ditonton orang tua, ya harus memberikan yang maksimal. Sampai lupa kalau sakit,” kelakar Refan. 

“Semoga kalau situasinya memungkinkan orang tua bisa nonton aku lagi di Jakarta nanti,” tambahnya. 

Baca Juga: Perhatian! Inilah Best 3 Records yang Lolos ke National Championship

Refan Arta Dinata berhasil mengantongi satu tiket National Championship setelah finis dengan catatan waktu 2 menit 51,67 detik. Ia akan menjadi wakil West Java Qualifiers di nomor 1.000 meter putra bersama dengan Rafi Ilman dari SMAN 1 Margahayu. 

“Maka dari itu saya berlatih dengan sungguh-sungguh. Seminggu bisa enam kali. Karena saya ingin memberikan yang terbaik untuk almamater, orang tua dan daerah saya,” kata Refan. 

Program yang dijalankan kebanyakan adalah latihan kecepatan. Apalagi, Refan dulunya pelari jarak jauh. Menurutnya kecepatan adalah yang utama. Ia juga meningkatkan daya tahan dan mengembangkan keseimbangan. Penggemar Agus Prayogo tersebut juga makin semangat karena melihat catatan waktu dari daerah lain. 

Baca Juga: Men-DBL-Kan Atletik untuk Booster Partisipasi

“Aku kalau melihat catatan waktu itu perasaannya ada dua. Jadi makin semangat sekaligus juga nervous. Tapi aku selalu ingat pepatah Sunda mengatakan ‘ulah kumeok memeh dipacok’, artinya jangan kalah sebelum bertanding,” kata Refan. 

Refan baru suka dunia atletik selama lima bulan ke belakang. Sebelumnya, ia adalah pemain bola. Awal suka atletik karena iseng-iseng ikut lomba. Ia mendapat pengaruh positif dari keluarganya untuk terus melanjutkan menggeluti dunia atletik. 

“Kata dia ‘teruskan saja di atletik sudah ada bakat nanti bisa ikut Kejurda, Porda bahkan kalau mampu ikut PON. Nah, dari situ awal tertarik menekuni atletik,” lanjut Refan. 

Baca Juga: Sunita Ayu Widyawati Tak Sengaja Latihan Bareng Juara Central Java Qualifiers

Energen Champion SAC Indonesia menjaring pelajar bertalenta dari sembilan Regional Qualifiers. Yakni Bali Nusa Tenggara (Mataram), Papua (Mimika), Yogyakarta (Yogyakarta), Kalimantan (Banjarmasin), East Java (Surabaya), North Sumatera (Medan), DKI Jakarta Banten (Jakarta), West Java (Bandung) dan Central Java (Semarang). 

Energen Champion SAC Indonesia merupakan kompetisi atletik paling akbar di Indonesia. Acara ini diadakan oleh Energen Champion, bekerja sama dengan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dan DBL Indonesia. Energen Champion adalah minuman cokelat berenergi yang mengandung susu dan telur dari Mayora. (*)

  RELATED ARTICLES